Liputan6.com, Serang - Pihak keluarga mengaku tidak mengetahui alasan A (30) tega membunuh anak kandungnya, NS (3), saat mereka tidur bersama dengan istri sekaligus ibu korban, H (28), pada Selasa dini hari, 18 Juni 2024, sekitar pukul 04.00 WIB.
Keluarga juga tidak mengetahui pasti, apakah A, pelaku sekaligus ayah kandung NS, sedang menimba "ilmu" atau istilahnya "ngelmu" tertentu.
Baca Juga
"Enggak tahu kenapa, saya juga enggak tahu alasannya. Kalau ngelmu saya juga enggak tahu," ujar Soni Bakti, perwakilan keluarga, Selasa, (18/06/2024).
Advertisement
Soni bercerita bahwa pelaku A kerap curhat kepadanya, kalau terduga pelaku ingin mencari pekerjaan dan kesulitan uang. Ayah sekaligus terduga pelaku pembunuhan anak kandung itu selama ini dibiayai oleh sang istri.
Bahkan, sebelum tragedi berdarah terjadi, dia tidak mendengar adanya keributan di dalam rumah tangga terduga pelaku A dengan istrinya.
"Enggak pernah dengar (cekcok), istrinya kerja, istrinya yang nafkahin dia istilahnya. Curhatnya soal kehidupan saja, nyari uang ke mana, saya jawab ya sudah kerja saja, nyari uang mah," terangnya.
Pelaku Bekerja sebagai Pemanen Degan
Terduga pelaku A kemudian bekerja sebagai buruh panen degan atau kelapa muda. Oleh Soni pun diingatkan untuk menyimpan sebagian pendapatannya.
Di sisi lain, sekitar enam bulan terakhir, terduga pelaku A menjadi sosok yang pendiam. Bahkan sang ayah pernah bercerita ingin membunuh putrinya yang masih balita itu.
"Sebelum kejadian begini juga dia bilang mau membunuh si korban tersebut, kata saya apa untungnya, dia diam saja, dia enggak kasih tahu alasannya apa-apa abis dari situ," jelasnya.
Advertisement