Menikmati Keindahan di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon memiliki luas mencapai 122.955 hektare yang terdiri dari 78.619 hektare kawasan darat serta 44.337 hektare kawasan perairan.

oleh Panji Prayitno diperbarui 25 Jul 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 06:00 WIB
Menikmati Keindahan di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon
Pulau Peucang di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, dilihat dari ketinggian. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon awalnya diperkenalkan oleh seolah ahli botani asal Jerman bernama F Junghun pada Tahun 1846, saat tengah mengumpulkan tumbuhan tropis untuk diteliti di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.

Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1991, karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas.

Sampai saat ini, kurang lebih 50 sampai dengan 60 badak hidup di habitat ini. Secara administratif, Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Sebelum ditetapkan sebagai taman nasional, kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dahulu merupakan berbagai cagar alam seperti Cagar Alam Gunung Honje, Cagar Alam Pulau Panaitan, Cagar Alam Pulau Peucang, dan Cagar Alam Ujung Kulon yang kemudian diubah fungsinya menjadi satu kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.

Taman Nasional Ujung Kulon memiliki luas mencapai 122.955 hektare yang terdiri dari 78.619 hektare kawasan darat serta 44.337 hektare kawasan perairan. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan surganya para pecinta dan penjelajah alam.

Di sini, pengunjung bisa menemukan ratusan jenis tumbuhan, baik yang endemik maupun langka. Hutan hujan tropis yang lebat menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan seperti kerbau, rusa, monyet ekor panjang, dan berbagai jenis burung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Keanekaragaman Hayati

Namun, yang menjadi daya tarik utama taman ini adalah badak jawa, salah satu mamalia paling terancam punah di dunia dengan populasi yang sangat kecil. Di ujung kulon terdapat 35 jenis mamalia, 5 jenis Primata, 240 jenis Burung, 59 jenis Reptilia, 22 jenis Amphibia, 72 jenis Insecta, 142 jenis Pisces, 33 jenis Terumbu Karang yang hidup di dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.

Pantai Ujung Kulon seperti Pantai Panaitan dan Pantai Honje menawarkan pemandangan spektakuler dengan pasir putih bersih dan air laut jernih. Kegiatan seperti snorkeling dan menyelam sangat populer di sini, karena perairan di sekitar taman nasional penuh dengan kehidupan bawah laut, termasuk terumbu karang yang indah dan beragam ikan tropis.

Jelas saja jika Taman Nasional Ujung Kulon merupakan destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang memukau dan pengalaman petualangan yang tak terlupakan.

Dengan keanekaragaman hayati yang kaya, pantai-pantai yang indah, dan berbagai aktivitas wisata yang menarik, Ujung Kulon adalah surga bagi para pecinta alam dan petualang.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya