Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Jangan Anggap Sepele, Berikut Panduan Lengkap Memilih Kontrasepsi yang Tepat

Dengan informasi yang tepat, Anda dapat membuat keputusan yang akan membantu Anda mengelola kesehatan reproduksi dengan cara yang paling sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan Anda.

oleh Novia Harlina diperbarui 27 Jul 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 21:00 WIB
kondom
ilustrasi alat kontrasepsi/kungfu01/Shutterstock

Liputan6.com, Padang - Memilih metode kontrasepsi adalah keputusan penting yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan kualitas hidup Anda.

Dengan begitu banyak pilihan yang tersedia, memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing metode dapat membantu Anda menemukan yang paling cocok dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda.

Berikut berbagai metode kontrasepsi, cara kerjanya, dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode yang tepat dirangkum dari berbagai sumber:

1. Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi hormonal bekerja dengan mengubah keseimbangan hormon dalam tubuh untuk mencegah ovulasi atau membuat lingkungan rahim tidak mendukung bagi sperma. Berikut beberapa jenisnya:

- Pil KB: Tersedia dalam bentuk pil kombinasi (mengandung estrogen dan progestin) dan pil progestin saja. Pil ini diminum setiap hari pada waktu yang sama untuk efektivitas maksimal.

- Suntik KB: Disuntikkan setiap tiga bulan sekali dan bekerja dengan melepaskan hormon progestin untuk mencegah ovulasi.

- Cincin Vagina: Cincin kecil yang dimasukkan ke dalam vagina setiap bulan dan melepaskan hormon untuk mencegah kehamilan.

- Patch KB: Ditempelkan pada kulit dan diganti setiap minggu, melepaskan hormon melalui kulit ke aliran darah.

- Kelebihan: Efektif dalam mencegah kehamilan, dapat membantu mengatur siklus menstruasi dan mengurangi gejala PMS.

Kekurangan: Membutuhkan kedisiplinan dalam penggunaan, mungkin memiliki efek samping hormonal seperti mual, peningkatan berat badan, dan perubahan suasana hati.

2. Kontrasepsi Non-Hormonal

Metode non-hormonal tidak mengubah keseimbangan hormon dalam tubuh dan biasanya lebih fokus pada penghalang fisik atau perubahan lingkungan sperma.

- Kondom: Tersedia untuk pria dan wanita, kondom adalah penghalang fisik yang mencegah sperma mencapai sel telur. Kondom juga melindungi terhadap penyakit menular seksual (PMS).

- IUD Tembaga (Intrauterine Device): Alat kecil berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim dan dapat bertahan hingga 10 tahun. Tembaga pada IUD menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi sperma.

- Diafragma dan Spermisida: Diafragma adalah kubah kecil yang ditempatkan di dalam vagina untuk menutupi leher rahim, sering digunakan bersama spermisida yang membunuh sperma.

- Metode Alami: Termasuk pantauan siklus menstruasi, metode suhu basal tubuh, dan metode lendir serviks.

Kelebihan: Tidak mengganggu keseimbangan hormonal, beberapa metode (seperti kondom) melindungi dari PMS.

Kekurangan: Efektivitas bisa lebih rendah dibandingkan metode hormonal, beberapa metode memerlukan keterampilan khusus dan kedisiplinan dalam penggunaan.

3. Kontrasepsi Permanen

Metode ini cocok untuk mereka yang tidak lagi menginginkan anak.

- Sterilisasi Pria (Vasektomi): Prosedur yang menghalangi saluran sperma, mencegah sperma keluar selama ejakulasi.

- Sterilisasi Wanita (Tubektomi): Prosedur yang melibatkan pemotongan atau pengikatan saluran tuba, mencegah sel telur mencapai rahim.

Kelebihan: Efektivitas tinggi dan tidak memerlukan tindak lanjut setelah prosedur.

Kekurangan: Bersifat permanen dan tidak mudah dibalikkan, tidak melindungi dari PMS.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan

- Kesehatan dan Riwayat Medis: Beberapa metode mungkin tidak cocok untuk orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti riwayat pembekuan darah atau gangguan hormonal.

- Kebutuhan Jangka Panjang vs Jangka Pendek: Pertimbangkan apakah Anda menginginkan perlindungan jangka panjang atau hanya sementara.

- Efektivitas dan Komitmen: Beberapa metode membutuhkan lebih banyak komitmen dan konsistensi daripada yang lain.

- Perlindungan terhadap PMS: Jika perlindungan terhadap penyakit menular seksual adalah prioritas, pilih metode yang juga melindungi dari PMS.

- Kenyamanan dan Preferensi: Pertimbangkan kenyamanan penggunaan dan preferensi pribadi, termasuk apakah Anda lebih nyaman dengan metode hormonal atau non-hormonal.

Memilih metode kontrasepsi yang tepat memerlukan pemahaman yang baik tentang pilihan yang tersedia dan bagaimana masing-masing bekerja.

Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendiskusikan kebutuhan dan kondisi pribadi Anda. Dengan informasi yang tepat, Anda dapat membuat keputusan yang akan membantu Anda mengelola kesehatan reproduksi dengan cara yang paling sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan Anda.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya