Fredik Sawefkoy Mundur, Jemmi Maban Diusulkan Jadi Cawabup Yanni di Pilkada Sarmi Papua

Dinamika politik di Kabupaten Sarmi, Papua, memasuki babak baru setelah Fredik Sawefkoy menyatakan mundur secara resmi sebagai calon wakil bupati dari Yanni.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 05 Agu 2024, 15:04 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2024, 15:04 WIB
pilkada
Ilustrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Dinamika politik di Kabupaten Sarmi, Papua, memasuki babak baru setelah Fredik Sawefkoy menyatakan mundur secara resmi sebagai calon wakil bupati dari Yanni. Pernyataan pengunduran diri Fredik disampaikan langsung kepada calon Bupati Sarmi, Yanni, di Jakarta, Sabtu (3/8/2024) silam.

"Saya tadi telah menyampaikan langsung pengunduran diri sebagai Calon Wakil Bupati Sarmi kepada Bu Yanni sebagai bentuk tatakrama dan penghormatan, bahwa persaudaraan itu dapat terus terjalin meski kami bukan lagi pasangan kandidat dalam Pilkada," kata Fredik kepada wartawan usai bertemu Yanni di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).

Dikatakan Fredik, keputusan mundur dari pencalonan di Pilkada murni hasil perenungan panjang dengan mempertimbangan banyak hal dan tidak ada pengaruh maupun tekanan dari pihak manapun.

Dia menegaskan alasan utamanya adalah karena ingin melanjutkan pengabdian sebagai ASN di Kabupaten Sarmi yang harus ditunaikan sampai tuntas.

"Pengabdian saya di ASN ini masih 12 tahun, kemudian saya baru dipromosikan sebagai Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan. Saya pikir bagian ini saya harus tunaikan dulu karena merupakan amanah dari Tuhan lewat negara," kata Fredik.

Fredik bersyukur Yanni telah memberi pengalaman berharga dengan membawanya mengenyam dunia politik, karena itu dia menyampaikan banyak terima kasih kepada Yanni dan tim serta para tokoh yang tegabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) yang selama ini terus memberikan dorongan dan dukungan.

Selain itu, Fredik juga menyampaikan permohonan maaf apabila membuat kecewa sejumlah pihak yang mendukungnya dan berharap dia terus maju di Pilkada Sarmi.

Meski mundur dalam kontestasi Pilkada, Fredik mengaku siap memberikan jiwa raganya dalam rangka mengabdi untuk Kabupaten Sarmi, termasuk apabila nantinya Yanni terpilih menjadi Bupati.

Dalam interaksinya dengan Yanni selama ini, Fredik mengakui Yanni memiliki konsep pembangunan yang bagus dengan sejumlah program terobosan yang diyakini akan membuat Sarmi maju di masa depan.

"Semua orang punya niat baik untuk membangun Sarmi, begitu juga Ibu Yanni punya niat baik dan terobosan yang akan dibuat untuk kemajuan rakyat Sarmi," katanya.

Apalagi, kedekatan Yanni secara personal dengan Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto, Fredik optimis hubungan keduanya akan berdampak baik bagi kemajuan Sarmi.

"Dengan kecakapan dan jaringan politik Ibu Yanni yang luas, jika beliau terpilih semoga Kabupaten Sarmi akan maju pesat," tegasnya.

Fredik menegaskan, sebagai ASN dirinya tidak boleh berpihak dalam Pilkada. Tapi secara pribadi dia mengaku bisa mendoakan siapapun yang punya niat tulus terhadap rakyat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Munculnya Nama Jemmi Esau Maban

Ketika ditanya tentang siapa yang pantas menjadi Calon Wakil Yanni pengganti dirinya, Fredik dengan diplomatis mengatakan terdapat banyak tokoh di Sarmi yang punya idealisme dan kapasitas menjadi Cawabup dari Yanni.

Namun berdasarkan pengamatan Fredik dan hasil diskusi bersama tokoh lintas agama di Sarmi muncul nama Jemmi Maban sebagai figur terbaik yang bisa didaulat sebagai calon wakil bupati.

"Ada beberapa figur, salah satunya adalah Pak Jimmi Maban yang kami kenal sebagai tokoh yang rendah hati, mau belajar, santun dan bisa menghargai siapapun baik senior maupun yunior," kata Fredik.

Dijelaskannya, Jemmi sosok yang bisa diterima semua kalangan karena punya pembawaan yang low profile tutur bahasa santun, memiliki integritas yang terpuji.

"Beliau pernah bertugas di polri jadi tingat loyalitas dan kesetiaannya tidak diragukan lagi," ungkap Fredik menggambarkan figur Jemmi Maban.

Setelah melakukan pertemuan dengan Yanni di Jakarta, Fredik Sawefkoy pada esok harinya, Minggu (4/8/2021) langsung bertemu dengan para tokoh lintas agama di Bonggo Sarmi. Pihaknya menjelaskan hasil pertemuannya dengan Yanni termasuk keputusannya untuk mundur. Turut hadir pada pertemuan tersebut antara lain Jemmi Maban sebaga Bacawabup, tokoh NU Ustadz Farhan, dan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sarmi Basuki.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya