Tak Hanya Dijual di Apotek, 7 Obat 'Antibiotik' Ini Ada di Dapur Rumah

Antibiotik atau juga dikenal sebagai antibakteri, adalah obat yang menghancurkan atau memperlambat pertumbuhan bakteri.

oleh Arie Nugraha diperbarui 27 Agu 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 07:00 WIB
Resistensi Antibiotik
India dilanda pandemi baru, berikut penjelasan mengenai Superbug. (pexels.com/Karolina Grabowska)

Liputan6.com, Bandung - Obat antibiotik sering diberikan oleh dokter menggunakan resep kepada pasiennya. Obat ini berguna untuk menangkal infeksi yang terjadi di dalam tubuh.

Antibiotik atau juga dikenal sebagai antibakteri, adalah obat yang menghancurkan atau memperlambat pertumbuhan bakteri.

Antibiotik bisa digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Namun, antibiotik tidak dapat mengobati infeksi virus, seperti pilek, flu, dan batuk.

Awalnya, antibiotik adalah zat yang diproduksi oleh satu mikroorganisme yang secara selektif menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.

Saat ini ada banyak jenis antibiotik sintetis (atau obat) yang bisa dibeli dengan bebas di toko-toko obat. Bentuknya beragam, mulai dari tablet, kapsul, sirup, cairan suntik, hingga yang berbentuk krim, lotion, spray, dan obat tetes.

Antibiotik adalah obat yang diberikan dengan resep dokter. Konsumsinya harus sesuai dosis agar bakteri yang menginfeksi tubuh terbunuh secara tuntas.

Antibiotik tidak hanya bisa didapatkan dari obat, ada banyak antibiotik alami yang bisa ditemukan dengan mudah di rumah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


7 Obat Antibiotik Alami

bawang putih
ilustrasi bawang putih/copyright Rawpixel

Selain dalam bentuk produk sintetis, Anda juga bisa dengan mudah menemukan antibiotik alami dari bahan-bahan yang ada di rumah.

Bahan-bahan ini juga bisa diandalkan sebagai obat alami untuk melawan infeksi bakteri dalam tubuh. Berikut 7 bahan yang mengandung antibiotik dicuplik dari Good Doctor, Minggu (25/8/2024):

1. Bawang putih

Bahan antibiotik alami yang pertama adalah bawang putih yang biasanya masyarakat gunakan sebagai bumbu dapur. Tak hanya bawang putih mentah, ekstrak bawang putih juga punya manfaat antimicrobial yang tak kalah baiknya.

Penelitian menunjukkan bahwa bawang putih adalah obat alami untuk infeksi bakteri termasuk Salmonella dan Escherichia coli (E. coli).

Bawang putih bahkan telah dipertimbangkan untuk digunakan sebagai pengobatan tuberkulosis yang resisten terhadap beberapa obat.

Anda bisa membeli ekstrak bawang putih atau membuat campuran sendiri dengan merendam beberapa siung bawang putih dalam minyak zaitun.

2. Madu

Sejak zaman Aristoteles, madu telah digunakan sebagai salep yang membantu menyembuhkan luka dan mencegah atau menghilangkan infeksi. Madu jenis manuka dikenal punya manfaat kesehatan paling besar.

Kandungan hidrogen peroksida dalam madu memiliki fungsi sebagai antibakteri. Selain itu, madu memiliki tingkat pH rendah. Ini berfungsi untuk menarik kelembaban dari bakteri, menyebabkan bakteri mengalami dehidrasi dan mati.

Untuk menggunakan madu sebagai antibiotik, oleskan langsung ke luka atau daerah yang terinfeksi. Madu dapat membantu membunuh bakteri sekaligus proses penyembuhan.

3. Oregano

Carvacrol adalah zat yang ditemukan dalam minyak atsiri oregano. Kandungan ini memiliki sifat terapeutik penting yang dapat mengaktifkan penyembuhan dalam tubuh ketika dihirup.

Minyak oregano juga disebut mampu membantu menyembuhkan tukak lambung dan mengurangi peradangan.

Untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, tambahkan satu tetes minyak esensial oregano per sendok teh minyak seperti zaitun atau minyak kelapa. Oleskan campuran ke daerah yang terkena.

Selain itu, oregano juga dipercaya mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bertindak sebagai antioksidan.

4. Minyak dari ekstrak thyme

Seperti oregano, thyme adalah salah satu bahan kuliner yang telah terbukti memiliki sifat antibakteri yang kuat saat diolah menjadi minyak esensial.Sehingga minyak dari ekstrak thyme dapat bekerja sebagai obat alami untuk infeksi bakteri

Para peneliti menemukan bahwa minyak esensial thyme menunjukkan kemampuan terhadap strain resisten antibiotik dari bakteri yang diuji.

5. Jahe

Antibiotik alami lainnya bisa kamu dapatkan dari jahe. Beberapa penelitian, termasuk satu yang diterbitkan pada tahun 2017, telah menunjukkan kemampuan jahe untuk melawan banyak jenis bakteri.

Para peneliti juga mengeksplorasi kekuatan jahe untuk memerangi mabuk laut dan mual dan untuk menurunkan kadar gula darah.

6. Cengkih

Rempah lain yakni cengkih juga dikenal sebagai bahan yang mengandung antibiotik. Cengkih secara tradisional telah digunakan dalam sebagai obat alami untuk infeksi bakteri. Sebuah penelitian menyebut bahwa ekstrak air cengkih mungkin efektif terhadap berbagai jenis bakteri, termasuk E coli.

7. Adas manis

Adas manis (Pimpinella anisum) adalah bumbu dengan rasa seperti licorice yang sering digunakan sebagai penyedap dalam makanan penutup dan minuman.

Di antara banyak manfaat kesehatannya, adas manis telah terbukti menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.

 


Dapat Memutihkan Kulit Lutut

Selain obat antibiotik, beberapa bumbu dapur dapat mencerahkan kulit lutut. Kulit lutut yang terlihat lebih gelap adalah hal yang umum terjadi.

Ini terjadi karena peningkatan melanin di area lutut yang kemudian terjadi kondisi yang disebut hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi juga bisa disebabkan oleh iritasi kulit dan cedera.

Orang dengan kulit gelap lebih mungkin mengembangkan kondisi ini, sehingga memiliki kulit lutut yang lebih gelap.

Meski begitu, siapapun bisa saja mengalaminya. Ini bukanlah hal yang membahayakan, namun beberapa orang merasa penampilannya terganggu karena hal ini.

Salah satu cara memutihkan lutut yang bisa dipilih adalah menggunakan bahan-bahan alami. Cara ini juga bisa dengan mudah dilakukan di rumah.

Namun perlu dicatat, cara-cara alami ini belum tentu berhasil pada setiap orang. Lagipula, para peneliti belum mempelajari lebih jauh mengenai solusi untuk memutihkan kulit lutut yang menghitam. Berikut caranya:

1. Menggunakan kunyit sebagai cara memutihkan lutut

Kunyit adalah salah satu rempah yang umum digunakan sebagai bumbu dapur. Tetapi kunyit juga memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, salah satunya karena kaya kandungan kurkumin yang baik untuk tubuh.

Menurut sebuah penelitian pada 2012 lalu, kurkumin berpotensi untuk mencerahkan kulit. Kandungan kunyit tersebut mampu membantu proses yang menyebabkan terjadinya pigmentasi kulit.

Anda bisa mencoba resep dengan mencampur setengah sendok teh kunyit dengan satu sendok makan yoghurt atau madu. Aduk bahan tersebut dan oleskan ke lutut.

Tunggu sekitar 10 hingga 15 menit dan bilas hingga bersih. Anda bisa melakukannya 2 hingga 3 kali dalam seminggu untuk mendapat hasil yang maksimal.

2. Ekstrak teh hijau

Teh hijau mengandung senyawa yang disebut epigallocatechin gallate (EGCG). Sebuah penelitian menemukan jika EGCG dapat membantu mencegah produksi enzim yang berperan dalam pembuatan melanin.

Karena itu menggunakan ekstrak teh hijau dianggap bisa menjadi salah satu cara memutihkan lutut dengan mudah di rumah.

Tapi sebagai catatan, tidak banyak penelitian yang mendukung penggunaan ini. Karena masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat ekstrak teh hijau dalam mencerahkan kulit.

3. Ekstrak teh hitam

Sebuah penelitian pada marmut membuktikan ekstrak teh hitam dapat membantu mencerahkan kulit. Peneliti menyimpulkan bahwa ekstrak teh hitam mencegah perkembangbiakan melanin pada marmut dan mencerahkan area kulit yang gelap.

Penelitian lain yang dilakukan pada 2015 lalu mendukung temuan mengenai efektivitas ekstrak teh hitam yang mampu meringankan bintik pada kulit marmut.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak teh hitam yang diaplikasikan pada sel kulit melanosit tikus dapat mencegah produksi dan sintesis melanin.

Manfaat tersebut dapat dikembangkan dan mungkin ekstrak teh bisa digunakan dalam produk kosmetik.

4. Mengoleskan lidah buaya

Lidah buaya dikenal sebagai salah satu tumbuhan yang bisa menenangkan kulit. Tumbuhan ini banyak digunakan untuk meredakan panas kulit yang terbakar sinar matahari. Atau digunakan untuk meredakan efek iritasi kulit ringan lainnya.

Selain itu ternyata lidah buaya juga bisa membantu mencerahkan kulit. Anda bisa menggunakannya dengan cara mengoleskan lidah buaya ke area kulit yang terlihat lebih gelap.

Manfaat ini telah diuji melalui sebuah eksperimen pada manusia. Walaupun dalam penelitian yang diuji adalah seputar efek lidah buaya dalam mengatasi penggelapan kulit akibat matahari.

Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba, mungkin akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan untuk lutut.

Anda bisa menggunakan krim atau gel lidah buaya yang banyak dijual bebas, lalu mengoleskannya ke area lutut yang menghitam. Selamat mencoba.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya