Liputan6.com, Jakarta - Momen bersejarah bagi pesta demokrasi di Kabupaten Kediri. Pertama kali dalam sejarah pemilihan kepala daerah, masyarakat dengan sukarela berbondong-bondong menjemput dan mengantarkan bakal calon bupati-wakil bupati Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Setidaknya lebih dari dua ribu orang yang turun ke jalan untuk mengantarkan bakal calon petahana ini ke KPU di hari pertama pendaftaran pada Selasa (27/8/2024). Mereka berasal dari tujuh elemen yakni relawan, ada pula warga sekitar Sungai Brantas yang merasakan dampak pembangunan Jembatan Jongbiru, petani, pendidik, pelaku UMKM/PKL, tenaga kesehatan, dan seniman.
Marga, perwakilan masyarakat yang ikut terjun ke jalan menyebut, selama 3 tahun terakhir kepemimpinan Mas Dhito dan Mbak Dewi telah terbukti membawa perubahan positif di Kabupaten Kediri. Sebagai bagian elemen pendidik, … mengaku kepemimpinannya Mas Dhito sangat memberikan perhatian bagi kesejahteraan tenaga pendidik non ASN.
Advertisement
“Teman-teman tenaga pendidik non ASN menerima insentif, termasuk bisyaroh bagi guru madin dan ini terjadi di masa kepemimpinan Mas Dhito dan Mbak Dewi,” katanya.
Baca Juga
Banyak Capaian dari Petahana
Tidak hanya itu, pembangunan yang dilakukan pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi di periode pertama sangat terlihat jelas.
Diantaranya dengan adanya bandara di Kabupaten Kediri, pembangunan stadion, termasuk Pasar Wates yang akan dilanjutkan ke pasar tradisional lain.
Kemudian, bidang pelayanan publik pun saat ini dirasakan semakin mudah diakses. Bahkan, secara personal sosok Mas Dhito ini menjadi kepala derah yang dirasakan dekat dan mau mendengarkan keluhan masyarakat.
“Mas Dhito dan Mbak Dewi ini sosok pasangan pemimpin yang selama ini diidam-idamkan rakyat, sebagai pemimpin pilihan rakyat kita ingin ikut menjadi bagian sejarah untuk terjun langsung mengawal pendaftaran ke KPU,” ucapnya.
Advertisement
Tujuh Elemen Masyarakat, Pertanda 'Pitulungan'
Danang Saputro selaku juru bicara tim pemenangan pasangan Mas Dhito-Mbak Dewi menyebut, tujuh elemen masyarakat itu menjadi simbol kekuatan rakyat yang dalam budaya Jawa angka tujuh (pitu) berarti pitulungan atau pertolongan.
Bersatunya tujuh elemen masyarakat itu menjadi kekuatan tersendiri bagi Mas Dhito dan Mbak Dewi beserta partai pengusung dan pendukung untuk berjuang memenagkan kontestasi Pilkada 2024.
“Tentunya kami sangat berterimakasih atas dukungan rakyat yang dengan sukarela mau ikut mengantarkan sosok calon pemimpinnya untuk 5 tahun ke depan,” ungkap Danang.
Selain tujuh elemen rakyat, keberangkatan Mas Dhito dan Mbak Dewi ke KPU itu juga diantar langsung dari ketua dan sekretaris partai-partai pengusung dan pendukung. Baik itu dari PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN dan PKS serta 10 partai non parlemen.
Penulis: Nugroho Purbo