Cara Efektif Menghindari Infeksi Setelah Digigit Hewan Peliharaan

Gigitan hewan peliharaan mungkin tidak selalu berbahaya, tetapi risiko infeksi tetap ada.

oleh Novia Harlina diperbarui 28 Sep 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2024, 21:00 WIB
ilustrasi anjing dan kucing
ilustrasi anjing dan kucing by pinterest

Liputan6.com, Padang - Gigitan hewan peliharaan seperti kucing dan anjing adalah hal yang umum terjadi, terutama bagi mereka yang memiliki hewan peliharaan di rumah.

Meskipun sebagian besar gigitan ini tidak berbahaya, ada risiko infeksi yang harus diwaspadai. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil untuk menghindari infeksi setelah gigitan hewan peliharaan.

Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, pertolongan pertama jika digigit anjing pada dasarnya hampir sama dengan penanganan luka pada umumnya.

Namun, dengan banyaknya risiko infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri pada mulut anjing atau bahkan virus rabies, penanganan luka gigitan anjing harus segera dilakukan. Berikut langkah yang harus segera dilakukan jika digigit anjing.

1. Cuci Bekas Gigitan

Setelah digigit, hal pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan luka secepat mungkin. Cuci luka dengan air mengalir dan sabun antibakteri selama setidaknya lima menit.

Membersihkan luka dengan benar dapat membantu mengurangi jumlah bakteri yang mungkin masuk ke dalam tubuh melalui luka tersebut.

2. Gunakan Antiseptik

Setelah luka dibersihkan, oleskan antiseptik seperti povidone-iodine atau hidrogen peroksida pada area yang terluka. Antiseptik akan membantu membunuh bakteri yang tersisa dan mencegah infeksi berkembang lebih lanjut.

Pastikan untuk menggunakan kapas atau kain bersih saat mengaplikasikannya untuk menghindari kontaminasi tambahan.

3. Tutupi Luka dengan Perban

Jika luka cukup dalam atau berdarah, tutupi dengan perban steril. Perban tidak hanya melindungi luka dari kotoran dan bakteri dari luar, tetapi juga menjaga kelembapan area luka, yang dapat mempercepat proses penyembuhan. Ganti perban secara teratur, terutama jika basah atau kotor.

4. Pantau Tanda-Tanda Infeksi

Meskipun Anda telah melakukan langkah-langkah pencegahan, tetap penting untuk memantau luka selama beberapa hari ke depan.

Tanda-tanda infeksi yang perlu diwaspadai meliputi kemerahan yang menyebar, pembengkakan, nyeri yang semakin parah, keluarnya nanah, atau demam.

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut, segera konsultasikan dengan tenaga medis.

 

 

 

5. Kunjungi Dokter Jika Diperlukan

Jika luka gigitan dalam, terletak di area sensitif seperti tangan atau wajah, atau jika gigitan tersebut berasal dari hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak dikenal, sangat dianjurkan untuk segera mencari perawatan medis.

Dokter mungkin akan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi atau, dalam beberapa kasus, menyarankan suntikan tetanus atau vaksin rabies, tergantung pada situasinya.

6. Pertimbangkan Vaksinasi Hewan Peliharaan

Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari risiko infeksi adalah dengan memastikan hewan peliharaan Anda divaksinasi secara teratur.

Vaksinasi tidak hanya melindungi hewan peliharaan dari penyakit tertentu tetapi juga mengurangi risiko mereka menularkan penyakit berbahaya kepada manusia.

7. Pahami Tingkah Laku Hewan Peliharaan

Memahami perilaku dan bahasa tubuh hewan peliharaan Anda adalah langkah pencegahan terbaik. Kenali tanda-tanda ketidaknyamanan atau ketakutan pada hewan, yang sering kali menjadi penyebab gigitan.

Dengan memperhatikan suasana hati dan kondisi hewan peliharaan, Anda dapat menghindari situasi yang berpotensi memicu gigitan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya