Rekomendasi Destinasi Wisata Sejarah untuk Rayakan HUT ke-268 Kota Yogyakarta

Berikut rekomendasi destinasi wisata sejarah yang bisa dikunjungi dalam rangka merayakan HUT ke-268 Kota Yogyakarta.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 08 Okt 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2024, 04:00 WIB
Taman Sari Yogyakarta
Wisatawan berfoto di Taman Sari Yogyakarta (Reza Efendi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - HUT Kota Yogyakarta ke-268 diperingati pada Senin (7/10/2024). Banyak hal yang bisa dilakukan untuk ikut merayakannya, salah satunya dengan berkunjung ke berbagai destinasi wisata sejarah yang ada di sekitar Yogyakarta.

Seperti diketahui, Kota Yogyakarta tak hanya dikenal dengan wisata alam dan kulinernya, tetapi juga ragam pilihan wisata sejarahnya. Mengutip dari berbagai sumber, berikut rekomendasi destinasi wisata sejarah yang bisa dikunjungi dalam rangka merayakan HUT ke-268 Kota Yogyakarta:

1. Kampung Wisata Taman Sari

Kampung Wisata Taman Sari konon sudah ada sejak abad ke-17. Artinya, bangunan ini dibangun pada masa kesultanan Hamengkubuwono I.

Lamanya waktu pengerjaan sekitar sembilan tahun, yakni pada 1758 hingga 1765. Salah satu bangunan yang bisa dinikmati adalah masjid bawah tanah.

2. Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta menjadi salah satu destinasi wajib bagi para wisatawan yang ingin berwisata sejarah. Hingga kini, keraton yang memiliki nama asli Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini masih dihuni oleh para keturunan raja-raja Yogyakarta.

Saat berkunjung ke sini, wisatawan bisa melihat bangunan bersejarah hingga menyaksikan berbagai pertunjukkan atau upacara adat. Bagian dalam keraton juga menyimpan barang-barang pusaka peninggalan zaman dulu, seperti kereta kencana, keris, tombak, ampilan, panji-panji, pelana kuda, dan regalia.

 


Monumen Yogya Kembali

3. Monumen Yogya Kembali

Monumen Yogya Kembali atau Monjali memiliki arsitektur bangunan unik. Museum ini berbentuk layaknya gunung yang melambangkan kesuburan dan kelestarian sejarah.

Museum ini menjadi bukti nyata perjuangan rakyat Indonesia atas kemunduran pasukan Belanda dari Yogyakarta. Saat itu, Yogyakarta merupakan ibu kota Indonesia.

Pada bagian dinding besar bagian depan bangunan ini terdapat deretan nama pahlawan yang andil dalam perjuangan tersebut. Perjuangan para pahlawan juga terlihat dari diorama dan lukisan dinding yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah.

Monjali juga memiliki bilik atau ruang yang dikeramatkan, yakni Garbha Graha. Ruang hening ini berfungsi sebagai tempat untuk mendoakan arwah para pahlawan yang telah gugur.

4. Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu mengangkat tema seni, budaya, dan sejarah sekaligus. Museum ini telah diresmikan pada 1997.

Saat berkunjung ke sini, wisatawan akan melihat lukisan dan pakaian para bangsawan pada masa tersebut. Selain itu, ada juga koleksi kain batik Solo dan Yogyakarta, arca Hindu dan Budha, serta gamelan kuno.

5. Situs Warungboto

Situs Warungboto atau Pesanggrahan Rejowinangun merupakan sebuah situs bersejarah dari abad ke-18. Dulunya, kawasan ini merupakan sebuah pesaggrahan raja dan keluarga.

Bangunan ini dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono II saat masih menjadi pangeran dengan nama Pangeran Rejakusuma. Situs Warungboto juga merupakan banteng pertahanan dari sisi timur Keraton Ngayogyakarta.

Terdapat kolam pemandian sebagai sarana bebersih keluarga kerajaan. Bagian dalamnya terdapat sebuah tuk atau mata air dengan taman yang dibangun di lokasi dalam pesanggrahan.

 

Penulis: Resla

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya