Dampak Siklon Tropis Man-Yi dari Filipina Melanda Sulut

Tinggi gelombang antara 1,25 -2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan Kabupaten Kepulauan Sitaro -Kabupaten Kepulauan Sangihe, perairan Maluku, dan Laut Sulawesi bagian timur.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 19 Nov 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2024, 01:00 WIB
Situasi di Pantai Paal, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut.
Situasi di Pantai Paal, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut.

Liputan6.com, Manado - Warga Sulut diminta untuk mewaspadai dampak siklon tropis Man-Yi yang terjadi di laut Filipina. Hal ini disampaikan pihak BMKG Sulut.

"Berdasarkan Tropical Cyclone Warning Center atau TCWC Jakarta, telah terbentuk Siklon Tropis Man-Yi di Laut Filipina atau sekitar 1.040 kilometer sebelah utara Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Minggu (17/11/2024).

Siklon tropis tersebut dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Sulut serta mempengaruhi tinggi gelombang laut.

Tinggi gelombang antara 1,25 -2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan Kabupaten Kepulauan Sitaro - Kabupaten Kepulauan Sangihe, perairan Maluku, dan Laut Sulawesi bagian timur.

“Sedangkan tinggi gelombang antara 2,5 - 4,0 meter  di perairan Kabupaten Kepulauan Talaud,” ujarnya.

Terkait kondisi itu, dia mengatakan, masyarakat dan pemangku kepentingan terkait diharapkan untuk berhati-hati terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi serta memperhatikan keselamatan pelayaran.

Sebelumnya, pada Minggu, 10 November 2024, BMKG juga mengingatkan warga mewaspadai dampak tidak langsung siklon tropis Toraji di Laut Filipina atau sekitar 1.317 kilometer sebelah utara Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe. 

 

Simak Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya