Pekebun Swadaya Musim Mas Raup Kredit RSPO Fantastis

Musim Mas Group berhasil membantu penjualan senilai Rp20 milyar dengan salah satu mitranya yaitu Nestle.

oleh Novia Harlina diperbarui 12 Des 2024, 00:49 WIB
Diterbitkan 11 Des 2024, 23:18 WIB
Enam Asosiasi Pekebun Swadaya Binaan Musim Mas Berhasil Menjual Kredit RSPO senilai 20 Milyar Tahun Ini.
Enam Asosiasi Pekebun Swadaya Binaan Musim Mas Berhasil Menjual Kredit RSPO senilai 20 Milyar Tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Musim Mas Group, salah satu perusahaan kelapa sawit di Indonesia, berhasil memfasilitasi penjualan kredit RSPO untuk enam asosiasi pekebun swadaya yang dibina senilai total Rp20 Milyar.

Enam asosiasi yang tergabung dalam Gabungan Asosiasi Pekebun Sawit Inisiasi Musim Mas (GAPSIMA) ini berlokasi di Sumatera Utara, Riau dan Kalimantan, dengan total anggota sebanyak 4.654 pekebun swadaya dengan cakupan lahan 11.173 hektar. Tahun ini, asosiasi telah berhasil membawa seratus persen anggotanya untuk tersertifikasi RSPO. 

General Manager Project & Program Musim Mas Group, Rob Nicholls menjelaskan sesuai dengan tujuan program Pemberdayaan Pekebun Swadaya yang jalankan, yaitu peningkatan kesejahteraan pekebun swadaya, Musim Mas telah menjembatani penjualan kredit RSPO mereka kepada mitra-mitra perusahaan sejak tahun 2020.

Tahun ini, Musim Mas Group berhasil membantu penjualan senilai Rp20 miliar dengan salah satu mitranya yaitu Nestle. Total keseluruhan dana hasil penjualan kredit RSPO yang berhasil fasilitasi hingga saat ini senilai Rp59 Miliar.

"Kami senang bahwa hasil penjualan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pekebun swadaya," katanya.

Bagi asosiasi-asosiasi anggota GAPSIMA, insentif ini menjadi salah satu modal bagi mereka untuk dapat meningkatkan kapasitas organisasi dan kesejahteraan anggotanya.

Syahrianto, Pekebun Swadaya sekaligus ketua GAPSIMA menyampaikan sebagian dana hasil penjualan kredit RSPO kami salurkan kepada seluruh anggota agar dapat mereka gunakan sebagai tambahan modal untuk pemupukan dan perawatan kebun.

Kemudian sebagian lainnya dimanfaatkan untuk operasional asosiasi seperti kegiatan pelatihan, pemeriksaan kesehatan, pengadaan pupuk, audit, peningkatan kapasitas dan keahlian pengurus, hingga pengembangan aset.

"Kesejahteraan seluruh anggota pun kami tingkatkan dengan mendaftarkan mereka ke BPJS Ketenagakerjaan, hingga berbagai bantuan sosial menggunakan dana tersebut," ia menambahkan.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya