Bahan-Bahan Alami Pembersih Lendir di Paru-Paru

Serai, yang mengandung senyawa sitral dan sitronelal, dikenal memiliki efek antiinflamasi dan antimikroba yang dapat membantu meredakan iritasi saluran pernapasan

oleh Switzy Sabandar diperbarui 06 Jan 2025, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2025, 09:00 WIB
Ilustrasi asap rokok
Ilustrasi asap rokok mengandung nikotin yang picu gangguan pendengaran pada bayi Foto: Pexels Pixabay.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kebiasaan merokok yang telah mengakar dalam masyarakat Indonesia mendorong munculnya berbagai upaya detoksifikasi alami menggunakan bahan-bahan tradisional. Di tengah maraknya produk berhenti merokok modern, ramuan berbasis rempah lokal menawarkan pendekatan yang lebih terjangkau dan mudah diakses.

Mengutip dari berbagai sumber, kombinasi serai, kunyit, jahe, dan gula merah telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional Indonesia sebagai bahan-bahan yang memiliki properti detoksifikasi. Masing-masing komponen membawa manfaat spesifik untuk kesehatan pernapasan dan pembersihan sistem tubuh dari racun.

Serai, yang mengandung senyawa sitral dan sitronelal, dikenal memiliki efek antiinflamasi dan antimikroba yang dapat membantu meredakan iritasi saluran pernapasan. Komponen aktif ini juga berperan dalam membantu mengencerkan lendir yang menumpuk di saluran pernapasan.

Kunyit, dengan kandungan kurkumin yang tinggi, berfungsi sebagai antioksidan kuat yang membantu menetralisir radikal bebas dalam tubuh. Rimpang kuning ini juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat mengurangi peradangan pada saluran pernapasan akibat paparan asap rokok.

Jahe mengandung gingerol dan shogaol yang dikenal memiliki efek ekspektoran, membantu mengencerkan dan mengeluarkan lendir dari saluran pernapasan. Rempah ini juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu meredakan iritasi pada tenggorokan dan saluran pernapasan.

Penambahan gula merah dalam ramuan ini bukan sekadar pemanis, tetapi juga mengandung mineral dan antioksidan yang mendukung proses detoksifikasi. Gula merah juga membantu memberikan energi yang diperlukan tubuh selama proses pemulihan.

Proses pembuatan ramuan ini relatif sederhana, dimulai dengan memotong bahan-bahan menjadi ukuran yang lebih kecil untuk mengoptimalkan ekstraksi senyawa aktif. Perebusan selama 10 menit dalam air mendidih membantu melepaskan komponen bioaktif dari masing-masing bahan.

Konsumsi ramuan ini dianjurkan sebelum tidur untuk memaksimalkan proses detoksifikasi alami tubuh yang memang meningkat selama istirahat malam. Penggunaan rutin dilaporkan memberikan beberapa manfaat seperti pernapasan yang lebih lancar dan peningkatan stamina tubuh secara umum.

Para ahli kesehatan tradisional menyarankan untuk tetap berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai program detoksifikasi apapun, termasuk penggunaan ramuan herbal. Hal ini penting terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang menjalani pengobatan medis.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya