Ratusan Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Kampar, 1 Desa Terisolasi

Hampir seribu rumah di 5 desa di Kabupaten Kampar terendam banjir karena luapan Sungai Subayang.

oleh M Syukur diperbarui 14 Jan 2025, 19:31 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2025, 19:28 WIB
Seorang perempuan menemani anak-anak bermain di tengah bencana banjir.
Seorang perempuan menemani anak-anak bermain di tengah bencana banjir. (Liputan6.com/M Syukur)... Selengkapnya

Liputan6.com, Pekanbaru - Intensitas hujan tinggi membuat Sungai Subayang di Kabupaten Kampar meluap. Hal ini membuat lima desa di Kecamatan Kampar Kiri dan Kecamatan Kampar Kiri Hulu terendam banjir.

Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja mengatakan, lima desa terendam bencana banjir yaitu Gema, Padang Sawah, Kuntu, Teluk Paman dan Teluk Paman Timur.

Berdasarkan pendataan Polres, bencana hidrometeorologi itu membuat 985 terdampak. Sejumlah polisi sudah berada di lokasi memberikan bantuan serta evakuasi warga yang membutuhkan.

"Musibah banjir terjadi sejak Senin pagi, 13 Januari 2025," kata Ronald, Selasa petang (14/1/2025).

Selain rumah, banjir dengan ketinggian dari 30 sentimeter hingga 1 meter juga merendam fasilitas umum. Desa Kuntu menjadi wilayah terdampak terparah.

"Ada 800 rumah terendam, akses jalan lintas terputus tapi korban jiwa sejauh ini belum ada dilaporkan," kata Ronald.

Warga terdampak telah mengamankan barang-barang berharga dan mengungsi ke rumah kerabat maupun tetangga yang tidak terjangkau banjir. Aktivitas masyarakat lumpuh total.

"Jalan Lintas Desa Kuntu tidak bisa dilewati kendaraan roda 2 maupun roda 4," jelas Ronald.

Banjir di kawasan ini merupakan fenomena tahunan yang kerap terjadi saat musim hujan. Jika curah hujan masih tinggi, kemungkinan banjir akan meluas ke desa lain.

"Namun, jika hujan berhenti dan cuaca panas, air diperkirakan akan surut dalam waktu dekat," ungkap Ronald.

Sebagai antisipasi situasi kian parah, Polres Kampar menyiagakan personel di desa-desa terdampak. Petugas mengimbau warga waspada selama banjir berlangsung.

"Polisi berkoordinasi dengan BPBD Kampar untuk mencari solusi, termasuk penyediaan perahu sebagai alat transportasi," ujar Ronald.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya