Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berupaya meningkatkan pengunaan transportasi umum bagi masyarakat di wilayah Bandung Raya. Salah satunya, dengan menyediakan bus Metro Jabar Trans.
Diketahui, Bus Metro Jabar Trans mulai beroperasi pada awal 2025. Sejauh ini, prasarana transportasi tersebut memiliki 6 koridor dengan jam operasional yang berbeda-beda.
Berikut jadwal operasional Bus Metro Jabar Trans di wilayah Bandung Raya:
Advertisement
1. Leuwipanjang-Soreang: 04.40-20.30 WIB
2. Kota Baru Parahyangan-Alun-Alun Bandung: 04.30-20.00 WIB
3. Baleendah-Bandung Electronic Center (BEC): 04.30-20.00 WIB
4. Leuwipanjang-Universitas Padjadjaran (Unpad) Dipatiukur: 04.30-20.30 WIB
5. Unpad Dipatiukur-Unpad Jatinangor: 04.30-19.30 WIB
6. Leuwipanjang-Majalaya: 06.00-14.00 WIB
Dalam setiap armada bus Metro Trans Jabar, tersedia kursi yang nyaman dan pendingin udara. Penumpang pun tak perlu merogoh kocek yang dalam, yakni hanya Rp4.900. Sementara khusus kalangan pelajar/mahasiswa, lanjut usia, dan berkebutuhan khusus sebesar Rp2.000.
"Dari kursinya juga bersih, terus fasilitasnya juga nyaman, terus dari rute dan perjalanannya juga cukup nyaman lah jadi bisa dinikmati perjalanannya," kata Wildan Azhar, salah satu penumpang, pada Kamis, 16 Januari 2025.
Wildan berharap, halte bus Metro Jabar Trans ke depannya semakin diperbanyak guna mempermudah penumpang untuk mencapai berbagai destinasi. Sebab, dia menilai saat ini jarak haltenya cukup jauh.
"Ya mungkin haltenya diperbanyak ya karena haltenya cukup jauh dari satu halte ke halte yang lain, jadi kalau misalkan kita ditengah-tengah susah gitu untuk ke halte yang lainnya" tambah Wildan.
Bandung Jadi Salah Satu Kota Termacet di Dunia
Kota Bandung menjadi salah satu kota termacet di dunia menurut TomTom Traffic Index 2024. Dalam laporan tersebut, Kota Bandung menduduki peringkat ke-12 dari 500 kota di dunia.
Dengan demikian, Bandung dinobatkan sebagai kota termacet di Indonesia, mengalahkan Jakarta yang berada di peringkat ke-90.
Sebagai informasi, daftar tersebut mencakup 62 negara dan 6 benua. Sementara peringkat yang disematkan pada Kota Bandung diperoleh berdasarkan waktu tempuh rata-rata dan tingkat kemacetan.
Terkait itu, Pj Wali Kota Bandung A. Koswara menyebut rendahnya penggunaan transportasi umum menjadi salah satu penyebab utama kemacetan. Menurut data dari World Bank, hanya 13 persen masyarakat Kota Bandung yang memanfaatkan moda transportasi umum.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Koswara berharap, masyarakat dapat berperan aktif dalam mendukung program pemerintah guna mengurangi kemacetan.
"Persoalan di Bandung ini adalah penggunaan kendaraan pribadi yang terlalu tinggi. Untuk itu, program utama kami adalah meningkatkan dukungan terhadap transportasi umum," katanya di Balai Kota Bandung pada Sabtu, 11 Januari 2025.
Mulai tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan membangun sarana transportasi umum, termasuk Bus Rapid Transit (BRT) atau yang kini telah diubah namanya atau rebranding menjadi Metro Jabar Trans (MJT).
Meski nantinya akan ada pengurangan akses jalan untuk kendaraan pribadi, dia berharap masyarakat tetap mendukung program tersebut.
"Kalau terus bentrok dengan kepentingan kendaraan pribadi, kapan Bandung akan lepas dari kemacetan? Pola pergerakan masyarakat harus diubah dengan mulai menggunakan transportasi umum," ucapnya.
Menurut Koswara, pembangunan sarana transportasi massal seperti MJT diklaim menjadi langkah strategis agar Kota Bandung tak lagi terkepung kemacetan.
"Ini adalah solusi untuk kita semua. Kalau masyarakat ingin Bandung tidak lagi masuk daftar kota termacet dunia, kesadaran dan dukungan penuh dari masyarakat sangat diperlukan," ungkapnya.
Penulis: Arby Salim
Advertisement