Gunung Ibu Awas, 6 Desa Dalam Radius Bahaya Diimbau Patuhi Rekomendasi PVMBG

Berikut desa-desa yang masuk dalam radius bahaya dan terdampak aktivitas vulkanik Gunung Ibu.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 17 Jan 2025, 13:46 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2025, 13:46 WIB
Gunung Ibu
Gunung Ibu kembali erupsi dahsyat pada Selasa (7/1/2025), pukul 11.12 WIT. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, yang kini berstatus Awas (Level IV) masih terus bergejolak hingga hari ini. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyebut dalam sehari terjadi puluhan kali kegempaan vulkanik, sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/1/2025) mengatakan, aktivitas kegempaan vulkanik dangkal sebanyak 80 kali yang terjadi sepanjang hari ini atau setidaknya sampai dengan pukul 06.00 Wita.

Selain itu, di saat yang bersamaan dalam beberapa jam terakhir juga tercatat oleh tim pos pemantauan Gunung Ibu di Halmahera Barat juga terjadi sebanyak 18 kali gempa erupsi, 28 kali gempa hembusan, delapan kali gempa vulkanik dalam dan lima kali gempa tektonik jauh.

Jika ditotalkan selama dua pekan terakhir atau pada medio 1-16 Januari 2024, ada 885 kali gempa letusan dan 8.081 kali gempa vulkanik dangkal, 64 kali gempa tektonik lokal yang beberapa di antaranya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar Gunung Ibu di Halmahera Barat.

Menurut dia, dalam periode itu ada sembilan kali erupsi dengan tinggi kolom erupsi 3.000 – 4.000 meter di atas puncak, berwarna kelabu dengan intensitas tebal, durasi 200 – 552 detik. Beberapa kejadian erupsi diiringi suara dentuman serta gemuruh yang terdengar hingga ke Pos Pemantau Gunung Ibu dan disertai lontaran lava pijar yang mencapai radius hingga sekitar 1,5 kilometer dari bibir kawah.

"Badan Geologi masih menetapkan status aktivitas Gunung Ibu pada level IV/ Awas," kata dia.

Ia menambahkan masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Sebagai informasi, untuk memaksimalkan upaya kedaruratan, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari yang berlaku efektif pada 15-28 Januari 2025 dan mulai melakukan evakuasi warga ke tempat yang aman sejak terjadi peningkatan status gunung tersebut.

 

 

 

6 Desa Dalam Radius Bahaya

Masyarakat terdampak aktivitas vulkanik Gunung Ibu diimbau melaksanakan rekomendasi evakuasi yang sudah diberikan pemerintah daerah dan PVMBG.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati, Jumat (17/1/2025) mengatakan, masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi PVMBG. "Kepada seluruh lapisan masyarakat agar mematuhi rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang mengeluarkan status level empat erupsi Gunung Ibu," katanya.

Dalam rekomendasinya, PVMBG dan pemda mengharuskan warga yang berada dalam radius bahaya untuk meninggalkan desa mereka. PVMBG sendiri menyebutkan, ada 6 desa yang berada dalam radius bahaya, yaitu Desa Sangaji Nyeku, Desa Soa Sangadji, Desa Tuguis, Desa Tugoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke. Hingga saat ini, baru satu desa yang bersedia dievakuasi, yakni Desa Sangaji Nyeku.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sendiri melaporkan sampai Kamis (16/1) sore ada 182 orang sudah dievakuasi dari jumlah estimasi sekitar 3.000 orang yang berada dalam radius jangkauan erupsi gunung api itu, sebagaimana yang direkomendasikan Badan Geologi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya