Temuan Baru dalam Penelitian Material Nuklir

Penemuan ini membuka perspektif baru tentang ketahanan struktur beton di lingkungan beradiasi tinggi. Selama ini, degradasi beton akibat paparan radiasi menjadi salah satu tantangan utama dalam pengoperasian reaktor nuklir jangka panjang.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 07 Feb 2025, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 17:00 WIB
ilustrasi besi beton
ilustrasi besi beton (sumber: pixabay)... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Temuan baru dalam penelitian material nuklir menunjukkan kemampuan beton untuk melakukan perbaikan mandiri saat terpapar radiasi neutron. Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Nuclear Materials ini mengungkap potensi revolusioner dalam teknologi pembangunan reaktor nuklir.

Penemuan ini membuka perspektif baru tentang ketahanan struktur beton di lingkungan beradiasi tinggi. Selama ini, degradasi beton akibat paparan radiasi menjadi salah satu tantangan utama dalam pengoperasian reaktor nuklir jangka panjang.

Proses penyembuhan diri pada beton terjadi melalui mekanisme yang melibatkan kristal kuarsa. Kristal ini bereaksi terhadap paparan radiasi neutron dengan cara yang unik.

[bacajuga:Baca Juga](5906704 5903096 )

Hal ini menghasilkan perubahan kimia yang mampu menutup retakan struktural secara alami. Komponen utama dalam proses regenerasi ini adalah kristal kuarsa yang terkandung dalam campuran beton.

Saat terkena radiasi neutron, kristal ini mengalami serangkaian reaksi kimia yang menghasilkan material pengisi. Material ini kemudian mengisi celah dan retakan yang terbentuk pada struktur beton.

Kemampuan regeneratif beton ini memiliki implikasi bagi industri nuklir. Dengan sifat ini, struktur beton pada reaktor nuklir berpotensi memiliki umur operasional yang lebih panjang.

Hal ini dapat mengurangi frekuensi pemeliharaan dan penggantian komponen struktural. Dalam konteks keselamatan, penemuan ini membuka jalan bagi pengembangan protokol pemantauan yang lebih komprehensif.

Teknologi ini juga mempengaruhi aspek ekonomi pembangkit listrik tenaga nuklir. Pengurangan biaya pemeliharaan dan perpanjangan masa pakai reaktor meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Para ilmuwan perlu memahami secara detail mekanisme penyembuhan diri beton, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta batasan-batasan yang ada. Kemampuan regeneratif beton, dalam desain dan pengoperasian reaktor nuklir masa depan yang lebih aman dan efisien.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya