Bekerja di Tokyo Jepang Makin Cepat dengan Aplikasi Ini, Siapa Minat ?

Saat ini, diprediksi Tokyo akan mengalami kekurangan 28.158 tenaga kerja keperawatan lansia pada tahun 2026, dan meningkat menjadi 47.019 tenaga kerja pada tahun 2030

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 06 Feb 2025, 20:50 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 18:16 WIB
Delegasi Biro Kesejahteraan Tokyo mengenalkan KaiTo (Kaigo Passport Tokyo), sebuah program yang mendukung pencocokan tenaga kerja asing dengan status Pekerja Berketerampilan Spesifik (SSW) di sektor keperawatan lansia di Tokyo. (Liputan6.com)
Delegasi Biro Kesejahteraan Tokyo mengenalkan KaiTo (Kaigo Passport Tokyo), sebuah program yang mendukung pencocokan tenaga kerja asing dengan status Pekerja Berketerampilan Spesifik (SSW) di sektor keperawatan lansia di Tokyo. (Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Delegasi Biro Kesejahteraan Tokyo mengenalkan KaiTo (Kaigo Passport Tokyo), sebuah program yang mendukung pencocokan tenaga kerja asing dengan status Pekerja Berketerampilan Spesifik (SSW) di sektor keperawatan lansia di Tokyo.

Selain itu, delegasi yang dipimpin Okada Makiko mengunjungi berbagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Jakarta, Semarang, dan Bali, serta berdiskusi dengan mereka untuk memperkuat kolaborasi menciptakan peluang bagi tenaga kerja Indonesia di Tokyo.

Salah satu contoh, kunjungan ke Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang yang telah menjalin kerja sama dengan Hinode Medical and Welfare Group, sebuah lembaga keperawatan lansia ternama di Jepang.

“Kami melihat bahwa program pelatihan tenaga keperawatan lansia di BBPVP Semarang telah berjalan dengan baik, dan kami yakin bahwa para peserta akan menjadi tenaga kerja yang sangat berharga di Jepang,” ujar Okada, dalam keterangannya.

Menurutnya, penguatan kemampuan bahasa Jepang sangatlah penting agar peserta dapat memperoleh sertifikasi Kaigo Fukushishi di masa depan. Selain itu, ia menyoroti pentingnya pemahaman dalam kehidupan dan budaya di Jepang kepada calon pekerja migran.

Hinode tidak hanya melatih tenaga keperawatan lansia di Indonesia, tetapi juga mengirimkan instruktur dari Jepang yang merupakan Kaigo Fukushishi (Care Worker Bersertifikasi di Jepang) untuk memberikan pelatihan "Shoninsha Kenshu" (Pelatihan Dasar Keperawatan Lansia Jepang).

“Melalui program ini, peserta pelatihan dapat memperoleh keterampilan keperawatan lansia berkualitas tinggi dan memahami praktik kerja yang sesuai dengan standar Jepang,” papar dia.

Plt. Kepala/Direktur Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan, Amir Syarifuddin, mengapresiasi kunjungan kerja sama pemerintah Tokyo, serta dukungan mereka terhadap program pelatihan di BBPVP Semarang.

“Saat ini, kami menjalankan tiga kelas pelatihan bahasa Jepang sebagai bagian dari program Hinode, dengan total peserta sebanyak 48 orang. Program ini juga telah diperluas ke Medan dan Sidoarjo,” papar dia.

Amir menyatakan saat ini ada sekitar 200-300 pelamar, namun maya menerima 48 orang karena keterbatasan fasilitas. “Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat lebih banyak bagi calon tenaga kerja ke Jepang,” ujar dia.

Penghargaan KaiTo

Delegasi Biro Kesejahteraan Tokyo mengenalkan KaiTo (Kaigo Passport Tokyo), sebuah program yang mendukung pencocokan tenaga kerja asing dengan status Pekerja Berketerampilan Spesifik (SSW) di sektor keperawatan lansia di Tokyo. (Liputan6.com)
Delegasi Biro Kesejahteraan Tokyo mengenalkan KaiTo (Kaigo Passport Tokyo), sebuah program yang mendukung pencocokan tenaga kerja asing dengan status Pekerja Berketerampilan Spesifik (SSW) di sektor keperawatan lansia di Tokyo. (Liputan6.com)... Selengkapnya

Dengan berbagai terobosannya, proyek KaiTo telah mendapatkan penghargaan promosi hubungan Internasional Tokyo 2025, sebagai pengakuan atas inisiatif inovatifnya dalam mempromosikan penerimaan tenaga kerja asing di sektor keperawatan lansia.

Penghargaan ini diberikan kepada proyek-proyek yang secara aktif mendukung Tokyo dalam memperkuat hubungan internasional dan memperluas komunikasi global, sekaligus menegaskan peran KaiTo, baik di dalam maupun di luar negeri.

Saat ini, diprediksi Tokyo akan mengalami kekurangan 28.158 tenaga kerja keperawatan lansia pada tahun 2026, dan meningkat menjadi 47.019 tenaga kerja pada tahun 2030. Untuk mengatasi tantangan ini, Tokyo terus mempercepat penerimaan tenaga kerja asing, di mana KaiTo berperan sebagai platform utama dalam inisiatif ini.

Dengan kunjugan itu, Biro Kesejahteraan Tokyo berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai LPK di Indonesia, untuk membuka lebih banyak peluang bagi tenaga kerja keperawatan lansia Indonesia untuk bekerja di Tokyo.

Seperti diketahui, KaiTo adalah situs web yang menyediakan informasi lowongan kerja di sektor keperawatan lansia di Tokyo. Saat ini, terdapat lebih dari 280 lowongan kerja yang tersedia.

Pelamar dapat mencari dan mengajukan lamaran secara langsung melalui situs web ini, dengan dukungan dari LPK yang telah mendapat sertifikasi dari pemerintah Tokyo. Sejak diluncurkan pada tahun 2024, program ini telah berhasil membantu 120 tenaga kerja asing mendapatkan pekerjaan di Tokyo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya