Minuman Omu, Takjil Unik Buka Puasa Khas Gorontalo yang Kaya Manfaat

Omu dibuat dari kelapa muda yang dicampur dengan berbagai bahan alami, seperti gula merah hasil fermentasi air aren dan jelly berbahan dasar tepung sagu

oleh Arfandi Ibrahim Diperbarui 03 Mar 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 13:00 WIB
Omu, minuman khas Gorontalo (Arfandi Ibrahim)
Omu, minuman khas Gorontalo (Arfandi Ibrahim)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Jika berkunjung ke Gorontalo saat Ramadan, tak lengkap rasanya tanpa mencicipi minuman segar khas daerah ini, Omu. Minuman tradisional ini telah menjadi bagian dari warisan kuliner masyarakat Gorontalo sejak zaman dahulu dan tetap eksis hingga kini.

Omu dibuat dari kelapa muda yang dicampur dengan berbagai bahan alami, seperti gula merah hasil fermentasi air aren dan jelly berbahan dasar tepung sagu. Kombinasi bahan-bahan ini menciptakan rasa manis alami yang menyegarkan. Tak lupa, es batu ditambahkan untuk memberikan sensasi dingin yang semakin nikmat saat berbuka puasa.

"Terakhir kita tambah es batu, rasanya makin segar dan menyenangkan," ujar Albert Bano, salah satu pedagang Omu di Kota Gorontalo.

Harga Omu pun sangat terjangkau, hanya berkisar Rp5.000 hingga Rp8.000 per gelas, tergantung pada tambahan bahan seperti susu atau buah-buahan lainnya. Semakin beragam campurannya, semakin tinggi pula harganya.

Sejarah dan Khasiat Omu

Minuman Omu telah ada sejak era Permesta sekitar tahun 1957. Awalnya, minuman ini hanya terdiri dari kelapa muda dan gula aren, tanpa tambahan bahan lain seperti saat ini.

"Dulu bahan bakunya sederhana, hanya kelapa muda dan gula aren saja," jelas Albert.

Tak hanya menyegarkan, Omu juga diyakini memiliki khasiat untuk kesehatan. Minuman ini dipercaya membantu mengatasi batu ginjal serta meredakan penyakit maag. Seiring waktu, resep Omu mengalami modifikasi dengan tambahan bahan lain yang semakin memperkaya rasanya.

Sayangnya, keberadaan Omu semakin tergerus oleh popularitas minuman instan yang mudah didapatkan di pasaran. Menurunnya minat pembeli membuat sebagian pedagang berhenti menjual minuman ini.

"Sekarang banyak orang lebih memilih minuman instan, jadi Omu mulai ditinggalkan," ujar Albert.

Mardan Lopuo, salah satu warga Gorontalo, mengungkapkan bahwa saat ini cukup sulit menemukan Omu asli di Kota Gorontalo. Minuman ini hanya dapat dijumpai di daerah-daerah terpencil yang masih mempertahankan tradisi kuliner lokal.

"Omu yang asli sudah jarang ditemukan, hanya di desa terpencil saja yang masih menjualnya," katanya.

Bagi Anda yang ingin menikmati sajian tradisional khas Gorontalo, Omu bisa menjadi pilihan takjil yang unik dan menyegarkan saat Ramadan. Selain merasakan kesegarannya, Anda juga turut melestarikan salah satu warisan kuliner Nusantara.

 

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya