Liputan6.com, Bandung - Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengeklaim Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan 361 titik untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau unit pelaksana yang memproduksi dan mendistribusikan Makanan Bergizi Gratis.
Sebelumnya, Dadang mengaku telah melakukan koordinasi dengan BGN. Dengan demikian, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat diluncurkan secara bertahap di Kabupaten Bandung.
Baca Juga
"Tadi pagi saya sudah berkordinasi langsung dengan Kepala BGN, Prof. Dadan Hindayana, di Kompleks Kementerian Pertanian Jakarta. Ternyata untuk Kabupaten Bandung disiapkan SPPG di 361 titik," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (5/3/2025).
Advertisement
Nantinya, satu titik SPPG ditargetkan untuk melayani sekitar 3.000-an sasaran. Mulai dari PAUD, TK, hingga pelajar SD, SMP, dan SMA. Termasuk para santri di pondok pesantren.
Dengan demikian, kata Dadang, total sasaran program Makan Bergizi Gratis diperkirakan mencapai 1,2 juta sasaran. Di sisi lain, anggaran sebesar Rp400 triliun untuk seluruh Indonesia juga disiapkan oleh pemerintah pusat.
"Jadi, tidak usah khawatir, anggaran sudah disiapkan pemerintah pusat. Para kepala desa juga tolong untuk dipersiapkan pelaksanaan program MBG ini dengan skema pembiayaan dari Alokasi Dana Desa (ADD) untuk operasional SPPG di desanya masing-masing melalui koperasi desa," tandasnya.
Sebelumnya, Dadang melakukan kunjungan kerja ke BGN di Kompleks Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Rabu, 5 Maret 2025.
"Kunjungan ke Badan Gizi Nasional ini merupakan langkah awal yang penting dalam mewujudkan visi tersebut," ujarnya.
Selain membahas SPPD, Dadang bersama Kepala BGN juga membahas berbagai aspek teknis lainnya dari program Makan Bergizi Gratis. Termasuk pelaksanaan program, jenis makanan bergizi yang akan disiapkan, mekanisme distribusi, mitra program MBG, serta kriteria penerima manfaat.
Makan Bergizi Gratis saat Ramadhan
Selama bulan suci Ramadhan, program Makan Bergizi Gratis dipastikan tetap berjalan. Pada wilayah yang mayoritas anak-anaknya tidak menjalankan puasa, maka program tersebut akan berjalan seperti biasa.
Sementara wilayah dengan mayoritas muslim, program Makan Bergizi Gratis juga tetap berjalan. Namun, anak-anak akan membawa pulang makanan tersebut sehingga dapat disantap saat buka puasa.
"Untuk tahap awal ini, mekanismenya di daerah yang mayoritas puasa, makanannya dibawa pulang untuk buka," kata Dadan pada Senin, 3 Maret 2025 mengutip Antara.
Dadan juga memastikan menu Makan Bergizi Gratis untuk buka puasa anak-anak sekolah terbuat dari bahan-bahan yang tahan lama, sehingga tidak basi dan layak dikonsumsi.
"Kalau untuk yang puasa ya nanti makanannya yang tahan lama, dibagikan saat pulang sekolah, kemudian dibawa pulang, dimakan pada saat buka," lanjut Dadan.
Sementara mengenai tempat makan yang dibawa pulang, maka keesokan harinya harus dibawa kembali ke sekolah untuk ditukar dengan makanan baru.
"Besoknya (saat sekolah), kantong dibawa lagi untuk ditukar dengan makanan baru, sehingga tidak menimbulkan sampah," ucapnya.
Penulis: Arby Salim
Advertisement
