Liputan6.com, Jakarta - PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST), penyedia menara telekomunikasi akan melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) sebanyak 207,83 juta saham dengan nilai nominal Rp 500.
Mengutip prospektus singkat yang diterbitkan, Kamis (20/11/2014), jumlah tersebut 15,38% dari jumlah modal ditempatkan dai disetor penuh setelah pelaksanaan right issue. Harga penawaran rights issue Rp 3.176 per saham. Jadi total dana yang akan diraup dari hasil rights issue sekitar Rp 660,07 miliar.
Dana hasil rights issue antara lain digunakan untuk belanja modal berupa pengembangan usaha seperti pembangunan menara sebesar 60%. Sisanya 40% dana hasil right issue akan digunakan untuk sewa lahan dan operasional.
Advertisement
Dalam pelaksanaan rights issue, setiap 11 pemegang saham akan menerima setiap satu hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Adapun pemegang saham yaitu PT Bakti Taruna Sejati selaku pemegang saham utama perseroan dan PT Inovasi Mas Mobilitas tidak akan melaksanakan haknya saat pelaksanaan rights issue. PT Sinarmas Sekuritas akan menjadi pembeli siaga apabila pemegang saham lama tidak mengeksekusi haknya dalam rights issue.
Sebelum pelaksanaan rights issue, pemegang saham perseroan antara lain PT Bakti Taruna Sejati sebesar 50,55%, Bank J Safra Sarasin Ltd sebesar 22,82%, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk sebesar 10,04%, dan masyarakat kurang dari lima persen sekitar 16,58%.
Untuk melakukan aksi korporasi ini, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 April 2014. Perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 28 April 2014, pasar tunai pada 2 Mei 2014.
Lalu distribusi perdagangan saham tanpa HMETD di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 29 April 2014 dan pasar tunai pada 5 Mei 2014. Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD pada 6-13 Mei 2013, distribusi saham hasil pelaksanaan HMETD pada 8-16 Mei 2014, dan pencatatan HMETD di BEI pada 6 Mei 2014.