Perang Diskon Tekan Bisnis Otomotif Astra

Perang diskon terjadi pada pasar mobil membuat laba bersih PT Astra International Tbk tumbuh tipis pada kuartal I 2014.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Apr 2014, 13:05 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2014, 13:05 WIB
Bisnis Otomotif Makin ketat, Laba Astra Tumbuh 10%
Manajemen PT Astra International Tbk memprediksi peningkatan kompetisi di pasar mobil dan harga batu bara melemah masih berlanjut pada 2014.

Liputan6.com, Jakarta PT Astra International Tbk (ASII) mengalami sejumlah penurunan kinerja di sebagian lini bisnisnya terutama bisnis otomotif. Akan tetapi, perseroan masih mampu mencatatkan kinerja sesuai harapan pasar pada kuartal I 2014.

Perseroan mencetak laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 4,72 triliun sepanjang kuartal I 2014. Laba ini naik tipis 9,6% dari perolehan periode sama tahun sebelumnya Rp 4,31 triliun. Kenaikan laba ini diikuti kenaikan pendapatan sebesar 6,73% menjadi Rp 49,82 triliun pada kuartal I 2014.

Kegiatan grup Astra fokus kepada enam lini bisnis inti antara lain divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribinis, infrastruktur dan logistik serta teknologi informasi.

Dari divisi otomotif, laba bersih mengalami penurunan sebesar 5% menjadi Rp 2 triliun. Hal ini lantaran terjadi perang diskon pada pasar mobil yang masih memberikan pengaruh pada laba bersih Astra.

"Persaingan harga di pasar mobil telah mengurangi penghasilan di sektor otomotif Astra, meskipun volume penjualan meningkat," ujar Prijono saat konferensi pers di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Laba bersih divisi jasa keuangan Astra juga mengalami penurunan 5% menjadi Rp 981 miliar.  "Total pembiayaan melalui bisnis otomotif Astra menngkat menjadi 11% menjadi 15 triliun, sementara total kredit yang diberikan melalui pembiayaan alat berat mengalami penurunan 29% menjadi Rp 900 miliar akibat penurunan panjualan alat berat," lanjutnya.

Selain kedua divisi tersebut, laba bersih divisi infrastruktur dan logistik juga mengalami penurunan sebesar 30% menjadi Rp 87 miliar.

Kinerja perseroan didukung dari sektor agribisnis, alat berat dan pertambangan, serta teknologi dan informasi pada kuartal I 2014. Divisi yang mengalami kenaikan laba bersih yaitu divisi alat berat dan pertambangan yang mencatatkan kenaikan 39% menjadi Rp 959 miliar. Pertumbuhan ini merupakan kontribusi dari peningkatan laba bersih PT United Tracktor (UT) sebesar 40% menjadi Rp 1,6 triliun.

Berdasarkan riset PT Samuel Sekuritas, kinerja kuartal I 2014 perseroan mencerminkan 23-24% estimasi konsensus. Laba perseroan naik terutama pada level gross dan operating margin tumbuh masing-masing 150 basis poin (bps).

Peningkatan kinerja kuartal I 2014 ini ditopang oleh perbaikian divisi alat berat dan kebun sawit masing-masing berkontribusi sebesar 27% dan 6% dari pendapatan konsolidasi perseroan. "Rekomendasi Hold saham ASII dengan PE 13,17X dengan EV atau Ebitda sekitar 12,49x," tulis riset PT Samuel Sekuritas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya