Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menyatakan masih menunggu pemilihan umum (Pemilu) presiden untuk memulai pembangunan 10 proyek properti yang akan dilaksanakan pada 2014.
Direktur Ciputra Tulus Santoso mengatakan, masa pemilihan presiden yang berakhir maka indikator perekonomian Indonesia diperkirakan akan kembali normal.
"Kami harapkan ke depan setelah pemilu usai trennya jadi lebih baik. Kalau lihat kondisi makro hal yang sangat dominan performance industri properti melihat demand dan persediaan tidak berubah tahun lalu, tahun ini demand masih tinggi, karena people growth masih tumbuh," kata Tulus, dalam acara investor day, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Advertisement
Oleh karena itu, Tulus berharap pemilihan presiden yang akan diadakan Juni 2014Â hanya berlangsung satu putaran. Jika terjadi dua putaran maka realisasi pembangunan 10 proyek akan mundur.
 "Timingnya semester dua setelah pemilu usai, memang agak problem jika dua putaran akan sulit mengejar, kalau satu putaran kondisinya akan kembali normal," tutur Tulus.
Tulus menambahkan, untuk membangun 10 proyek tersebut membutuhkan investasi yang beragam. Investasi terbesar adalah pembangunan hotel dan rumah sakit.
"Satu proyek menyediakan modal kerja Rp 50 - 100 miliar, memang proyek hotel dan rumah sakit lebih banyak, Rp 250 miliar di Banjarmasin, kemudian hotel di Bali sekitar Rp 1 triliun. Semua pendanaannya untuk investasi akan dibiayai bank, secara bertahap kami tarik pinjaman bank, kalau pembangunan perumahan, dana sendiri masih mencukupi jadi internal cash flow," pungkasnya. (Pew/Ahm)