Aksi Beli Dorong IHSG Berpeluang Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat asal didorong aksi beli oleh pelaku pasar selama tiga hari transaksi perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Mei 2014, 06:26 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2014, 06:26 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan variatif dengan kecenderungan menguat tipis selama sepekan seiring transaksi perdagangan saham hanya berlangsung tiga hari.

Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada menuturkan, secara teknikal, dengan munculnya candle merah membuka peluang untuk terjadinya koreksi.

Akan tetapi, penutupan IHSG pada pekan lalu di zona hijau membuat IHSG akan kembali menguat dengan catatan tidak terjadi aksi ambil untung lanjutan.

"Pergerakan IHSG dapat bergerak variatif cenderung naik tipis meski hari efektif transaksi hanya tiga hari dan terjadi selang-seling hari," ujar Reza, dalam ulasannya, Senin (26/5/2014).

Reza mengatakan, IHSG akan berada di rentang support 4.850-4.900 dan resistance 4.986-5.095 pada pekan ini. "IHSG membentuk pole menyerupai hammer di bawah upper bollinger bands. MACD masih bergerak naik dengan histogram positif yang memendek," kata Reza.

Sementara itu, Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, IHSG masih mengalami tren menguat dalam jangka pendek. Penguatan itu akan terjadi asal IHSG dapat ditutup di atas level 4.975 pada awal pekan.

"IHSG tembus di atas 4.975 maka akan mencoba level resistance 5.003-5.008. Sementara itu, bila tidak tembus level 4.975 maka IHSG akan mencoba level support 4.800-4.850," ujar Satrio.

Pada pekan lalu, IHSG melemah 59,51 poin (1,16%). IHSG ditutup naik tipis 3,17 poin ke level 4.973,05 pada Jumat 25 Mei 2014. IHSG berada di level tertinggi 4.977,50 dan level terendahnya 4.959,17 pada Jumat pekan lalu.

Selama sepekan, semua indeks utama mayoritas melemah yang dipimpin indeks saham LQ45 turun 1,3%, indeks saham ISSI melemah 1,29%, dan indeks saham IDX 30 tergelincir 1,27%.

Adapun sektor saham yang memimpin penurunan antara lain sektor saham perkebunan melemah 3,86%, diikuti sektor saham industri dasar turun 2,64%, dan sektor saham consumer goods melemah 2,58%.

Untuk pekan depan, Reza mengatakan, ada sejumlah data ekonomi yang akan menjadi perhatian pelaku pasar. Data ekonomi itu antara lain initial jobless claim, CB consumer confidencent, dan chain store sales durable goods order Amerika Serikat. Lalu data ekonomi Jepang seperti hasil pertemuan Bank Sentral Jepang, dan data penjualan ritel di Korea Selatan.

Sedangkan saham-saham yang dapat diperhatikan selama sepekan, Reza merekomendasikan saham PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), PT Adaro Enery Tbk (ADRO), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya