Liputan6.com, Jakarta - Dana investor asing masuk pasar modal Indonesia mencapai Rp 50,68 triliun sepanjang 2014. Angka ini melonjak tajam dibandingkan periode 2013 dengan dana asing keluar mencapai Rp 20,64 triliun.
Dana investor asing masuk ke bursa saham mencapai Rp 4,19 triliun pada Kamis 10 Juli 2014. Dengan guyuran dana asing ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 73,29 poin atau 1,45 persen ke level 5.098,01. Laju IHSG berada di level tertinggi 5.165,41 dan level terendah 5.072,98.
Posisi pertumbuhan IHSG ini berada di nomor dua di antara bursa saham global pada perdagagan saham Kamis pekan ini. IHSG berada di bawah indeks saham India dengan naik 20,79 persen ke level 25.571,23.
Advertisement
Pada perdagangan saham hari ini, volume perdagangan saham mencapai 9,3 miliar saham dengan frekuensi perdagangan 373.249 kali. Nilai transaksi harian saham mencapai Rp 15,71 triliun.
Dengan kondisi itu membuat rata-rata volume perdagangan saham mencapai 4,9 miliar saham dengan rata-rata nilai transaksi harian perdagangan saham Rp 6,12 triliun. Frekuensi perdagangan saham mencapai 209.649 kali. Kapitalisasi pasar saham tembus Rp 5.048 triliun.
Anggota Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Budi Frensidy menuturkan, dana asing masuk ke pasar modal Indonesia karena membaiknya makro ekonomi. Selain itu, inflasi Indonesia masih rendah ditambah pelaksanaan pemilihan umum Presiden berjalan lancar.
"Sentimennya maro ekonomi semakin baik, stabilitas politik baik, inflasi rendah, birokrasi dipangkas, korupsi dikurangi, karena birokrasi lebih menghambat kemajuan," kata Budi.
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, ketidakpastian politik telah berakhir dengan pelaksanaan pemilihan umum Presiden berjalan aman membuat investor asing menambah portofolionya di pasar modal Indonesia.
Budi juga menambahkan, dana asing memang paling mudah masuk melalui bursa saham. Hal itu karena investor dapat menanamkan modal dengan mudah dibandingkan investasi dalam bentuk fisik seperti membangun pabrik lebih sulit.
"Paling mudah lewat bursa, kalau masuk FDI bangun pabrik, begitu mau keluar susah. (Dana asing) Lebih banyak masuk pasar modal," kata Budi.
Menurut Budi, mayoritas dana asing masuk ke bursa saham karena investor tidak perlu melewati birokrasi dan perizinan yang rumit untuk berinvestasi. Pasalnya, saat ini kedua hal tersebut menjadi pengganjal investasi di Indonesia.
"Karena mudah, birokrasinya kan mudah,istilahnya bisa dapet return jangka poendek. Birokrasi perizinan mereka nggak hadapi sama sekali," tutur Budi. (Pew/Ahm)