Pefindo Revisi Prediksi Mayora Jadi Negatif

Pefindo merevisi prediksi peringkat PT Mayora Indah Tbk menjadi negatif dari stabil.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Des 2014, 20:12 WIB
Diterbitkan 08 Des 2014, 20:12 WIB
Pefindo
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi outlook peringkat PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menjadi negatif dari stabil.

Mengutip keterangan yang diterbitkan, Senin (8/12/2014), menurut Analis Pefindo, Martin Pandiangan, outlook negatif ini diberikan untuk mengantisipasi melemahnya rasio struktur permodalan dan proteksi arus kas perusahaan dari yang diproyeksikan sebagai dampak dari pelemahan marjin profitabilitas yang disertai utang lebih besar dari pada yang diproyeksikan.

"Marjin profitabilitas perusahaan disajikan dengan marjin laba kotor, turun menjadi 16,5 persen per 30 September 2014 dari 24,3 persen pada 2013 disebabkan oleh peningkatan biaya bahan baku dan pembungkus," ujar Martin.

Ia menuturkan, penggunaan biaya bahan baku dan pembungkus mewakili 84 persen dari biaya pokok penjualan meningkat sebesar 40,8 persen pada sembilan bulan pertama 2014 dibandingkan tahun sebelumnya yang mengakibatkan bertambahnya kebutuhan modal kerja yang didanai dari pinjaman.

Sementara itu, peringkat PT Mayora Indah Tbk dan obligasi IV 2012 dan sukuk Mudharabah II/2012 dipertahankan pada iaAA- dan idAA (sy). Peringkat dapat diturunkan jika tidak terdapat perbaikan marjin profitabilitas dalam waktu dekat. Peringkat juga bisa berada di bawah tekanan jika perusahaan menambah utang secara signifikan.

"Outlook dapat direvisi menjadi stabil jika perusahaan dapat memperbaiki marjin profitabilitas secara berkelanjutan dan didukung oleh peningkatan profil keuangan," kata Martin.

Peringkat mencerminkan posisi perusahaan yang kuat di pasar makanan dalam kemasan di Indonesia, produk terdiversifikasi dengan kontribusi meningkat di pasar ekspor, dan perlindungan arus kas yang kuat.

"Namun peringkat dibatasi oleh risiko fluktuasi biaya bahan baku dan kompetisi ketat pada industri," tutur Martin.

Adapun pemegang saham PT Mayora Indonesia Tbk antara lain PT Unita Branindo sebesar 32,9 persen dan lain-lain sebesar 67,1 persen. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya