Blue Bird Kantongi Pinjaman Rp 750 Miliar

Manajemen PT Blue Bird Tbk mendapatkan pinjaman sebesar Rp 750 miliar dari Bank Central Asia (BCA).

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Jan 2015, 11:57 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2015, 11:57 WIB
Ekspansi Blue Bird ke Malaysia Terbentur Regulasi
Taksi Blue Bird | Via: Antara

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Blue Bird Tbk (BIRD) mendapatkan pinjaman dari Bank Central Asia (BCA) sebesar Rp 750 miliar pada 22 Desember 2014.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Purnomo Prawiro di keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), yang ditulis Kamis (22/1/2015).

Ia menuturkan, dana pinjaman itu akan digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan baru untuk penambahan dan peremajaan armada transportasi taksi dan rental. Selain itu, pinjaman bank digunakan untuk membeli tanah dan pembangunan gedung kantor.

"Pembayaran pinjaman dilakukan dengan cara angsuran setiap bulan. Untuk pertama kalinya, angsuran atas jumlah pokok yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, wajib dibayar pada bulan ke-13 sejak tanggal masing-masing penarikan fasilitas pinjaman sampai dengan 47 bulan berikutnya," tutur Purnomo.

Perseroan baru mencatatkan saham perdana di pasar modal Indonesia dengan kode BIRD pada 5 November 2014. Perseroan melepas sekitar 376,50 juta saham atau sekitar 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor dari hasil penawaran saham perdana. Harga saham perdana yang ditetapkan Rp 6.500 per saham dengan nilai nominal Rp 100.

Total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana/initial public offering (IPO) sekitar Rp 2,44 triliun. Dana belanja modal itu digunakan untuk belanja modal sebesar 46,96 persen seperti penambahan armada, pembelian pool. Sisanya 53,04 persen untuk melunasi utang.

Pada perdagangan saham hari ini pukul 11.08 WIB, harga saham Blue Bird naik 2,27 persen ke level Rp 11.275 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 202 kali dengan nilai transaksi harian Rp 918,1 juta. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya