Proyek Infrastruktur Berjalan, Saham Semen Indonesia Naik 11%

Ada kepastian kelanjutan proyek infrastruktur menjadi salah satu sentimen positif untuk saham PT Semen Indonesia Tbk.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Sep 2015, 18:40 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2015, 18:40 WIB
Ilustrasi semen indonesia
Ilustrasi semen indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Saham emiten semen menjadi penggerak dan mencatatkan keuntungan pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Berdasarkan data RTI, Kamis (10/9/2015), saham PT Semen Indonesia Tbk naik 11,35 persen menjadi Rp 10.300 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.549 kali. Selain itu, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menguat 3,19 persen ke level Rp 18.625 per saham.

Kenaikan saham PT Semen Indonesia Tbk telah berlangsung pada awal pekan ini. Saham PT Semen Indonesia Tbk naik 5,11 persen ke level Rp 9.250 pada perdagangan saham Rabu 9 September 2015. Pada perdagangan saham Selasa 8 September 2015 naik 5,07 persen ke level Rp 8.800 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan ada kepastian proyek infrastruktur mendorong pada sektor konstruksi. Hal itu juga berdampak kepada emiten semen. Salah satunya PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

"Pembangunan infrastruktur mendorong sektor konstruksi, dan salah satu bahan dasar untuk infrastruktur tersebut yaitu semen. Jadi emiten semen terkena dampaknya," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan paket kebijakan deregulasi ekonomi disebut paket September I pada Rabu 9 September 2015.

Paket ini mencakup tiga poin antara lain melawan perlambatan ekonomi. Tiga poin itu antara lain mendorong daya saing industri nasional, mempercepat proyek strategis nasional dengan menghilangkan beberapa hambatan yang mencakup penyederhanaan izin, penyelesaian tata letak, serta percepatan pengadaan barang dan jasa serta meningkatkan investasi di sektor properti.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan pemerintah fokus mempercepat proyek strategis dan pembangunan infrastruktur berdampak ke sektor konstruksi. Karena itu, meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah tetapi sektor saham konstruksi cenderung stabil. Pada penutupan perdagangan saham Kamis 10 September 2015, IHSG melemah tipis 4,01 poin (0,09 persen) ke level 4.343,26.

Hal ini pun berdampak terhadap emiten semen terutama PT Semen Indonesia Tbk. "Harga saham PT Semen Indonesia Tbk sudah mulai naik. Penyelesaian infrastruktur ada kelanjutan," kata Satrio.

William menuturkan, meski saham PT Semen Indonesia Tbk terus bergerak naik, ada potensi saham PT Semen Indonesia Tbk konsolidasi ke depan. "Akan tetapi untuk jangka menengah hingga panjang, saham PT Semen Indonesia Tbk masih oke," kata William. (Ahm/Gdn)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya