Peluang BRI Tangkap Momen Penyaluran KUR

Analis menilai, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk masih dapat mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2015.

oleh Ifsan Lukmannul Hakim diperbarui 28 Okt 2015, 16:46 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2015, 16:46 WIB
20150911-INDONESIA BANKING EXPO 2015-Jakarta
Pengunjung mendatangi stand BRI di acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 di JCC, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Sejumlah bank menawarkan beragam fasilitas untuk menarik pengunjung menabung di tempatnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah ekonomi melambat, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masih membukukan kinerja positif hingga September 2015.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk membukukan laba bersih secara konsolidasi naik 1,9 persen menjadi Rp 18,41 triliun hingga kuartal III 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,05 triliun. Pendapatan (beban) bunga bersih naik 12,82 persen menjadi Rp 42,86 triliun hingga September 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 37,99 triliun.

Pendapatan bunga untuk rupiah saja naik menjadi Rp 60,51 triliun hingga kuartal III 2015. Sementara itu, loan to deposit ratio (LDR) atau rasio penyaluran kredit terhadap simpanan turun menjadi 84,89 persen pada 30 September 2015 dari periode sama tahun sebelumnya 85,29 persen.

Kemudian, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) meningkat dari 66,01 persen menjadi 69,40 persen. Net interest margin (NIM) turun menjadi 29,60 persen pada 30 September 2015 dari periode sama tahun sebelumnya 31,51 persen.Total aset secara konsolidasi pun tumbuh menjadi Rp 802,29 triliun pada 30 September 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 801,94 triliun.

Analis PT Sinarmas Sekuritas, Evan Lie menuturkan kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk hingga September 2015 masih sesuai harapan. Laba bersih diharapkan tumbuh 2,7 persen secara Year on Year (YoY). Demikian mengutip riset yang dikeluarkan pada 23 Oktober 2015, seperti ditulis Rabu (28/10/2015).

Sedangkan Analis PT Sucorinvest Gani Andy Gunawan mengatakan, meski laba bersih bank BUMN tersebut di bawah target 2015, pihaknya optimistis manajemen dapat memenuhi target kinerja keuangannya.Kinerja kuartal IV diharapkan dapat mendongkrak kinerja keuangan.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk diharapkan dapat mencetak laba bersih tumbuh 8,8 persen pada 2015. Margin perseroan diperkirakan menopang pertumbuhan kinerja keuangan.Target laba bersih diharapkan naik menjadi Rp 26,38 triliun hingga 2015 dari periode 2014 di kisaran Rp 24,25 triliun. Pendapatan bunga bersih ditargetkan tumbuh menjadi Rp 58,11 triliun.

Penyaluran Kredit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

Penyaluran Kredit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk membukukan pertumbuhan kredit naik 11,8 persen YoY menjadi Rp 518,9 triliun jika dibandingkan kuartal III 2014 sebesar Rp 404,2 triliun. Deposito tumbuh 12,3 persen YoY. Hal itu juga ditopang dari komposisi dana murah atau current saving account (CASA) yang didukung dari dana pihak ketiga, tabungan dan deposito masing-masing tumbuh 38,5 persen YoY, 10,7 persen YoY, dan 5,5 persen YoY.

Andy menuturkan, perseroan fokus menyalurkan kredit di sektor korporasi cukup menguntungkan. Apalagi perseroan berorientasi di sektor infrastruktur untuk jalan tol. Perseroan memilih untuk tak masuk ke sektor infrastruktur seperti jembatan dan jalan.Non performing loan (NPL) perseroan pun turun menjadi 2,24 persen hingga September 2015 dari posisi hingga Juni 2015 di kisaran 2,33 persen.

Di pos lain, rasio CASA naik menjadi 56,2 persen menjadi Rp 109,6 triliun hingga September 2015 juga membantu biaya menurun menjadi 4,3 persen. Hal itu membuat biaya turun, dan mendorong net interest margin (NIM) naik delapan persen. "Kami melihat strategi perseroan cukup sukses," kata Andy.

Perseroan juga telah merealisasikan kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp 3 triliun. Realisasi KUR dalam 1,5 bulan ini dapat menjadi prestasi bagi perseroan. Hingga akhir Oktober 2015, penyaluran KUR mencapai Rp 5 triliun.

Evan mengatakan, perseroan salah satu pemain besar untuk penyaluran kredit di segmen mikro terutama di bawah Rp 25 juta. Pihaknya melihat kalau tahun depan jadi momen emas bagi perseroan seiring peningkatan alokasi KUR dari Rp 30 triliun menjadi Rp 100 triliun.

"Dengan infrastruktur besar untuk segmen mikro tersebut, persaingan pun tak bisa terhindarkan. Kami melihat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk akan memiliki keuntungan untuk meraih pangsa pasar tambahan untuk pinjaman di bawah Rp 25 juta," jelas Evan.

Rekomendasi Saham

Dengan melihat kondisi itu, kedua analis itu sepakat untuk beli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Evan merekomendasikan beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan target harga dalam 52 minggu di level harga Rp 13.775 per saham.

Sedangkan Andy merekomendasikan beli dengan target harga Rp 12.400. Saat ini saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk diperdagangkan untuk price book value menjadi 2,1 kali pada 2015.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa 27 Oktober 2015, harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk naik menjadi Rp 11.600 per saham dari pembukaan perdagangan kemarin di kisaran Rp 11.500. (Ilh/Ahm)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya