Singapore Airlines Bakal Ambil Alih Tiger Airways

Singapore Airlines juga akan menghapuskan saham Tiger Airways lantaran kinerja merugi.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Nov 2015, 14:52 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2015, 14:52 WIB
Singapore Airlines Suite Class 2
Foto: Singaporeair.com

Liputan6.com, Singapura - Singapore Airlines Ltd akan mengambil alih saham di Tiger Airways Holding Ltd dengan menawarkan sekitar S$ 453 juta atau sekitar Rp 4,36 triliun (asumsi kurs Rp 9.634 per dolar Singapura). Langkah ini diambil perseroan untuk menguasai kepemilikan sahamnya di Tiger Airways dalam rangka meningkatkan operasi di seluruh grup jaringan.

Perseroan yang memiliki 55,8 persen saham Tiger Airways akan membayar sekitar S$ 0,41 secara tunai untuk setiap saham. Harga saham itu dinilai lebih tinggi 32 persen dari penutupan perdagangan saham Kamis kemarin. Akan tetapi, harga itu masih di bawah penawaran saham perdana Tiger Airways di kisaran US$ 1,5 per saham.

Saham Singapore Airlines naik 0,5 persen pada Jumat siang setelah sempat dihentikan sementara perdagangan sahamnya pada pagi ini.

Singapore Airlines pun berencana menghapuskan saham (delisting) Tiger Airways lantaran kinerja merugi selama lima kuartal. Hal itu karena persaingan sangat ketat sehingga menyebabkan sejumlah maskapai bangkrut dan diprivatisasi. Contoh saja AirAsia Bhd yang akan melakukan privatisasi.

Tiger Airways melaporkan kerugian turun menjadi S$ 12,80 juta pada kuartal III 2015, dari tahun sebelumnya S$ 182,40 juta. Tingkat pengisian kapasitas penumpang pun mencapai 84,1 persen.

Meski demikian, Singapore Airlines juga tidak berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja. Singapore Airlines telah menyuntikkan dana ke Tiger Airways sejak tahun lalu dengan meningkatkan jumlah sahamnya, dan menjadi anak perusahaan bersama SilkAir dan Scoot Pte.Tiger Airways pun telah mengurangi kapasitas dan memotong rute di sejumlah negara seperti Australia, Indonesia dan Filipinan. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja keuangannya.

"Kami sudah mendorong Scoot dan Tiger untuk bekerja sama, dan mengintegrasikannya secara komersial sebanyak mungkin. Kami melihat ada kemajuan itu. Kami pikir sekarang adalah waktu untuk bersinergi dan berintegrasi ke tingkat berikutnya," ujar Chief Executive Officer Singapore Air Goh Choon Phong seperti dikutip dari laman Bloomberg, Jumat (6/11/2015).

Ia mengatakan, investasi perseroan di Tiger Airways diharapkan dapat menumbuhkan segmen lebih luas untuk perjalanan udara. Hal ini diharapkan dapat memperkuat grup Singapore Airlines ke depan terutama ke segmen pasar yang belum dijangkau.Saat ditanya mengenai perbedaan harga penawaran saham dari saham perdana Tiger Airways di level S$1,5, Goh menuturkan, tawaran harga saham itu "sangat menarik".

"Ini adalah tentnag menghasilkan pertumbuhan. Bagi pemegang saham, jika Anda ingin berpartisipasi dalam industri yang menarik ini, dan semua adalah soal pertumbuhan, maka ada pilihan bagi pemegang saham untuk terus berpartisipasi dengan memiliki saham Singapore Airlines," jelas Goh.

Ada pun restrukturisasi Tiger Airways merupakan gejala dari tantangan penerbangan murah yang dihadapi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Banyak operator kini tidak mengambil keuntungan dari peningkatan lalu lintas dari tarif rendah. Ditambah belanja modal besar untuk pesawat baru.

Tawaran Singapore Airlines itu dilakukan setelah perseroan melaporkan laba bersih naik dua kali lipat menjadi S$ 213,60 juta hingga September 2015. Sedangkan laba usaha turun 2,3 persen menjadi S$ 129 juta. (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya