Direksi Danareksa Non-aktif Punya Tugas Urus Kasus Sekawan

Direktur PT Danareksa Sekuritas itu dibebastugaskan sebagai direktur untuk menyelesaikan saham Sekawan Intipratama Tbk.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Nov 2015, 19:05 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2015, 19:05 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 12,76 poin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Danareksa (Persero) membenarkan, jika salah satu direksi anak usahanya PT Danareksa Sekuritas dinonaktifkan.

Alasan pembebasan tugas tersebut terkait penyelesaian masalah transaksi pada saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP).

Sekretaris Perusahaan PT Danareksa (Persero) Fattah Hidayat mengatakan, direksi tersebut kini mengemban tugas untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dia bilang, kini direksi itu tak menjabat di Danareksa Sekuritas.

"Dibebastugaskan sebagai direktur dan dialihtugaskan untuk menyelesaikan permasalahan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (13/11/2015).

Namun begitu, pihaknya enggan membeberkan nama serta jabatan persis yang telah dinonatifkan. Dia mengatakan, bangku kosong direksi itu diambil alih oleh Direktur Utama Danareksa Sekuritas. "Dialihkan ke Direktur Utama sekuritas," tutur Fattah.

Berdasarkan laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) per 30 September 2015, susunan dewan direksi antara lain Plt Direktur Utama Erizal, posisi direktur dipegang oleh Sujadi, Iman Hilmansah, Ermawati Agustina, Jenpino Ngabdi, dan Budi Susanto.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan menon-aktifkan beberapa direksi Danareksa Sekuritas.

Hal ini terkait hukuman yang diberikan PT Bursa Efek Indonesia terkait kelalaian terhadap transaksi saham SIAP.

"Hari ini saya baru mau dilaporkan mengenai kejadiannya. Tapi saya sudah minta untuk dilakukan audit investigasi secepatnya dan direksi sudah saya minta di non-aktifkan dulu," kata Rini kemarin.

Menanggapi apa yang terjadi di anak perusahaan BUMN itu, Rini mengaku kecewa dan sedih. Tidak seharusnya PT Danereksa Sekuritas melakukan tindak kelalaian bersama perusahaan lainnya. Sebab, ini telah mencoreng reputasi Darakesa sebagai BUMN.

"Terus terang saya sangat sedih. Kenapa hal itu terjadi? Karena itu saya akan lakukan audit, sangat menyedihkan, sedih sekali, sedih sebagai anak perusahaan negara. Tentunya ini yang sebetulnya tidak boleh terjadi," tandas dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya