Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mendatar pada perdagangan saham selama sepekan ini. Saat ini, sentimen yang menjadi penggerak indeks saham ialah harapan pelaku pasar pada penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).
Analis PT Waterfront Securities, Oktavianus Marbun berpendapat, dengan angka realisasi deflasi pada Oktober 2015 kemarin, harusnya BI menurunkan suku bunga acuan.
"Seharusnya turun, karena deflasi dua kali harusnya turun. Harapannya 0,25 persen," katanya Liputan6.com, Senin (16/11/2015).
Baca Juga
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan realisasi deflasi Oktober mencapai 0,08 persen. Realisasi ini berbeda dengan posisi Oktober 2014 yang mengalami inflasi mencapai 0,47 persen. Deflasi ini terjadi berturut-turut setelah realisasi deflasi 0,05 persen pada periode September 2015.
Inflasi di angka 6,25 persen secara tahun ke tahun (year on year). Kalau secara tahun kalender (year to date) tercatat 2,16 persen. Komponen inti tahun ke tahun mencapai 5,02 persen.
Namun memang, ada alasan yang membuat BI menahan langkah penurunan BI Rate yaitu rencana dari The Federal Reserve untuk menaikan suku bunga acuannya pada Desember mendatang. Alhasil, hal tersebut menggiring ekspektasi pelaku pasar untuk memindahkan modalnya.
"Isu-isunya Fed rate, kena isu begitu investasi ke sana. Belum ada langkah hebat yang berimplikasi kecuali sektoral paket ekonomi," tambahnya.
Oktavianus memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.381-4.354 dan resistance pada level 4.510-4.536.
Hal senada dikatakan Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo. Ia mengatakan, penentuan BI Rate akan mempengaruhi IHSG selama sepekan. Memang ada harapan BI Rate turun tetapi Satrio menilai BI masih akan mempertahankan BI Rate di level 7,5 persen.
Advertisement
"Pelaku pasar menunggu BI Rate. Sepertinya BI Rate tetap 7,5 persen. BI masih khawatir terhadap rencana bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga pada Desember pekan ini," ujar Satrio.
Ia menambahkan, sentimen internal akan lebih mempengaruhi IHSG ke depan. Sedangkan teror Paris yang terjadi Jumat pekan lalu, Satrio hal tersebut berdampak sedikit ke IHSG. Satrio memprediksi, IHSG masih rawan koreksi dengan level support 4.422-4.350 dan resistance 4.500-4.700 selama sepekan.
Untuk saham, Oktavianus merekomendasikan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (KLBF), PT Charoen Pokhphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).