Saham Dua Emiten Melesat di Perdagangan Perdana

PT Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk (AMIN) dan PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) mencatatkan saham perdananya hari ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Des 2015, 09:40 WIB
Diterbitkan 10 Des 2015, 09:40 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta memantau monitor bursa saham pasar modal di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Hal ini sejalan dengan salah satu inisiatif pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni menambah jumlah investor pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dua perusahaan resmi menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/12/2015) ini. Keduanya yakni PT Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk (AMIN) dan PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR).

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengapresiasi aksi korporasi perseroan lantaran dinilai telah melakukan pemerataan pendapatan ke masyarakat.

Tito berpesan, sejak sahamnya tercatat di BEI berarti perseroan mesti mengutamakan transparansi sebagai kewajibannya menjadi perusahaan terbuka.

"Kami atas nama BEI mulai sekarang tidak hanya tanggung jawab direksi dan komisaris tapi masyarakat luas," kata dia di Jakarta, Kamis (10/12/2015).

Ateliers Mecaniques D'Indonesie bergerak di manufaktur dan asembel. Perusahaan tersebut menawarkan sekitar 240 juta saham dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham pendiri yang dicatatkan mencapai 840 juta saham sehingga total saham yang dicatatkan 1,08 miliar saham.


Harga penawaran saham perdana Rp 128 per saham. Pada debut perdananya, saham perseroan berada pada level 147 per saham atau naik 19 poin.

Dengan aksi korporasi ini, perseroan meraup dana sekitar Rp 30,72 miliar. Dana hasil IPO rencananya digunakan untuk pembayaran utang mencapai 68 persen dan modal kerja sebanyak 32 persen.

Sementara Indonesia Pondasi Raya bergerak di bidang konstruksi dengan saham yang dilepas 303 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100. Total saham yang dicatatkan mencapai 2 miliar saham dengan saham IPO sebesar 303 juta saham dan perusahaan pendiri 1,7 miliar saham.

Harga saham perdana yang ditawarkan sebesar Rp 1.280 per saham. Di debut perdananya, saham perseroan berada pada level 1.650 per saham atau naik 370 poin.

Total dana yang diraup dari aksi tersebut sekitar Rp 387,84 miliar. Hasil dana penawaran saham perdana antara lain untuk pembelian aset mencapai 40,5 persen, investasi sebesar 10,8 persen, pembelian lahan sebesar 23,8 persen dan modal kerja sebesar 24,9 persen.

Pemegang saham perseroan usai dan employee stock allocation (ESA) antara lain Manuel Djunako sebear 83,17 persen, Hanah Tandean sebesar 1,7 persen, publik 15,07 persen, dan ESA sebesar 0,05 persen.(Amd/Nrm)

** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya