Sektor Keuangan Bakal Angkat IHSG

Kenaikan IHSG akan didorong oleh sektor saham keuangan terutama saham bank.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Feb 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2016, 06:20 WIB
Pengamat Ekonomi Beberkan Bumerang Untuk Jokowi
Pegawai Bursa Efek Indonesia mengamati pegerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta, Rabu (22/10/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan saham Kamis (25/2/2016). IHSG didorong oleh penguatan sektor keuangan yang berbalik arah usai alami tekanan.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, meski IHSG berpeluang menguat namun dibayangi oleh fluktuasi harga minyak.

"‎Kenaikan IHSG juga terdorong oleh kenaikan sektor keuangan terutama emiten perbankan berkapitalisasi besar. Namun kewaspadaan tetap diperlukan terkait fluktuasi harga komoditas minyak yang akan berpengaruh terhadap pergerakan IHSG," kata dia dalam ulasannya.

William menyebut, IHSG akan bergerak pada support 4.627 dan resistance 4.722 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
‎Dalam Riset PT Bahana Securities mengatakan IHSG bergerak variatif pada perdagangan saham hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak pada 4.595 dan resistance pada 4.680.

‎Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat dengan rentan 13.325 sampai 13.575 per dolar Amerika Serikat (AS). Senada, dalam riset PT Sinarmas Sekuritas juga menyatakan IHSG akan bergerak variasi. IHSG akan bergerak pada level support 4.606 dan resistance pada level 4.724.

Analis PT Reliance Securities, Lanjar Nafi menuturkan IHSG bergerak variasi dengan ditutup menguat tipis 3,67 poin ke level 4.657,72 pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Faktor penyebab pergerakan yang relatif konsolidasi didorong pelemahan bursa saham Asia dan nilai tukar rupiah. Lanjar menuturkan, IHSG masih akan bergerak variasi dengan pergerakan di kisaran 4.635-4.715.

William merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar yaitu saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT PP Tbk, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII).

‎Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPFF), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Ciputra Developmen Tbk (CTRA). (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya