Menanti BI Rate, Simak 7 Saham Pilihan Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 4.825-5.100 pada Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Mar 2016, 07:20 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2016, 07:20 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Sejumlah orang mengamati Papan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan IHSG akan ditopang dari harapan pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia/BI Rate.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan IHSG dapat menembus level 5.000 seiring sentimen positif menjelang pengumuman BI Rate.

Pelaku pasar mengharapkan BI Rate dapat kembali turun. Satrio menilai, ada ruang BI menurunkan BI Rate mengingat bank sentral Amerika Serikat (AS) the Federal Reserve belum akan menaikkan suku bunga. Satrio memperkirakan, BI Rate dapat turun sekitar 25 basis poin.

"Penguatan IHSG kemarin didukung BI Rate turun. Level 4.780 juga berhasil ditembus jadi ada potensi kenaikan IHSG. Level IHSG dapat bergerak di kisaran 4.825-5.100," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (15/3/2016).

Dari sentimen global, Satrio mengatakan, laju indeks saham Dow Jones juga akan mempengaruhi laju IHSG. Ditambah pelaku pasar juga menanti hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS).

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan walau sering didera aksi jual namun pembelian saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua oleh pelaku pasar mulai optimistis akan prospek ke depan.

Hal itu didukung perbaikan laba emiten akibat penguatan rupiah dan penurunan BI Rate. "IHSG akan bergerak di level support 4.820-4.770-4.675-4.590 dan resistance 4.925-5.000-5.100," kata Yuganur.

Selanjutnya

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Satrio menuturkan, saham-saham yang sensitif terhadap BI Rate dapat menjadi pilihan. Karena itu, saham properti dan barang konsumsi naik sejak awal pekan.

Sedangkan Satrio memilih saham BSDE, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Astra International Tbk (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) untuk dicermati pelaku pasar. Secara teknikal ada perbaikan dalam jangka pendek dan menengah ini yang dapat digunakan untuk akumulasi melanjutkan kenaikan dalam jangka pendek dan menengah ke Rp 1.900-Rp 2.000.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Bumi Serpong Damai Tbk di level pertama Rp 1.795, level kedua Rp 1.715, dan cut loss point Rp 1.665. (Ahm/Igw)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya