Rencana Akuisisi Newmont Angkat Saham Medco

Saham PT Medco Energi International Tbk naik 9,76 persen menjadi Rp 1.575 per saham pada penutupan sesi pertama Selasa pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Apr 2016, 15:01 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 15:01 WIB
20160104-Perdagangan-Bursa-AY
Suasana awal pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1). Mengawali pembukaan perdagangan bursa 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,24 persen atau 10,80 poin di angka 4.580,17. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) bergerak variasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham Selasa (5/4/2016).  

Kabar grup Medco akan mengakuisisi PT Newmont Nusa Tenggara dan cadangan minyak Amerika Serikat (AS) stabil dinilai menjadi sentimen penguatan harga saham PT Medco Energi International Tbk.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, saham PT Medco Energi International Tbk naik 9,76 persen menjadi Rp 1.575 per saham. Harga saham PT Medco Energi International Tbk sempat sentuh level tertinggi Rp 1.595 dan terendah Rp 1.410 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.680 kali dengan volume perdagangan saham 91.401. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 14 miliar.

 

Gerak saham PT Medco Energi International Tbk telah menguat sejak pekan lalu. Kabar grup Medco akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara membayangi laju saham MEDC.

Bahkan manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham MEDC dalam unusual market acitivity (UMA) pada perdagangan saham Jumat 1 April 2016. Saham MEDC masuk UMA lantaran telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan.

Penguatan saham Medco ini setelah pemilik grup Medco Arifin Panigoro ditanya soal akuisisi saham Newmont.

Saat ditanya mengenai akuisisi Newmont, pemilik grup Medco Arifin Panigoro menuturkan pihaknya akan mengumumkan secara resmi akuisisi itu.

"Nanti saja itu. Tidak lama lagi kita umumkan. Press releasenya lagi disiapkan. Dari pada nyebutnya salah. Saya harus patuh," ujar Arifin.

Ia menuturkan, pihak Medco akan mengambil alih seluruh saham PT Newmont Nusa Tenggara. Namun dia enggan menjelaskan lebih rinci terkait hal itu.

"Tunggu pengumumannya lah pokoknya diambil‎ alih seluruhnya. Ya direstruktur semua. Tenang saja nggak lama lagi (diumumkan). Saya kira minggu ini," lanjutnya.

Dia mengungkapkan, dana akuisisi tersebut berasal dari pinjaman perbankan. Dalam situs PT Newmont Nusa Tenggara, pemegang saham antara lain Nusa Tenggara Partnership B.V sekitar 56 persen, PT Pukuafu Indah sebesar 17,8 persen, PT Indonesia Masbaga Investama sekitar 2,2 persen, PT Multi Daerah Bersaing sekitar 14 persen.

Rekomendasi Saham Medco

Analis PT Danareksa Sekuritas, Lucky Bayu Purnomo menilai kenaikan harga saham PT Medco Energi International Tbk dipengaruhi sejumlah sentimen. Salah satunya pemilik grup Medco Arifin Panigoro berencana akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara.

Selain itu, volume perdagangan saham PT Medco Energi International Tbk, Lucky menilai telah naik dalam dua bulan terakhir. "Dengan dua sentimen itu diapresiasi pelaku pasar," kata Lucky saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, sentimen lainnya juga didorong cadangan minyak AS relatif stabil sehingga membuat harga minyak bertahan di level harga US$ 37 per barel. Pelaku pasar mengkhawatirkan kalau harga minyak sentuh US$ 35 per barel.

Hal senada dikatakan Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan. William menilai, kabar grup Medco akan akuisisi saham Newmont telah menopang kenaikan harga saham Medco.

Di sisi lain, William menilai ada jadwal pembelian kembali saham atau buyback saham Medco juga mendorong kenaikan harga saham Medco.

Terkait rencana akuisisi Newmont, Lucky menilai hal itu berdampak positif untuk fundamental Medco dalam jangka panjang. Dengan akuisisi saham Newmont dapat meningkatkan aset perseroan.

Lucky pun merekomendasikan beli saham PT Medco Energi International Tbk dengan target harga saham Rp 1.750-Rp 1.800 dalam satu tahun. Sedangkan William merekomendasikan sell on strength atau menjual saham saat menguat. (Ahm/Igw)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya