IHSG Bergerak Menguat, Berlawanan dengan Bursa Asia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 01 Jun 2016, 09:16 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2016, 09:16 WIB
20160502-BEI Lakukan Perubahan Fraksi Harga Baru
Pekerja membersihkan salah satu ruangan di BEI, Jakarta, (2/5). Melalui Surat Keputusan Direksi BEI nomor Kep-00023/BEI/04- 2016, BEI memberlakukan lima satuan fraksi harga dari sebelumnya tiga satuan fraksi harga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Gerak IHSG berseberangan dengan bursa Asia.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (1/6/2016), IHSG menguat terbatas 4,98 poin atau 0,10 persen ke level 4.801,85. Penguatan ini terus berlanjut pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG naik 10,63 poin atau 0,22 persen ke level 4.806,81.

Indeks saham LQ45 menguat 0,22 persen ke level 821,69. Seluruh indeks saham acuan menguat pada perdagangan hari ini.

Ada sebanyak 64 saham menguat sehingga membuat IHSG naik terbatas. Sementara itu, 43 saham melemah dan 61 saham lainnya diam di tempat.

Di awal sesi perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.801,85 dan terendah 4.800,70. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.011 kali dengan volume perdagangan saham 114 juta saham. Nilai transaksi harian mencapai Rp 142 miliar.

Pada perdagangan saham Rabu pagi ini, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 3 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 3 miliar.

Berdasarkan data RTI, seluruh sektor saham menguat. Penguatan terbesar dibukukan oleh sektor perkebunan yang naik 0,78 persen dan disusul oleh sektor saham perdagangan yang menguat 0,68 persen.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham Mika naik 8,94 persen ke level Rp 2.560 per saham, saham ACES mendaki 7,23 persen ke level Rp 885 per saham, dan saham BAJA menguat 6,75 persen ke level Rp 174 per saham.

Pada awal Juni ini, saham-saham yang masuk deretan top loser antara lain saham KKGI turun 6,15 persen ke level Rp 610 per saham, saham MTSM melemah 4,71 persen ke level Rp 324 per saham, dan saham BIKA tergelincir 3,86 persen ke level Rp 995 per saham.

 Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,4 persen pada pukul 09.32 waktu Tokyo Jepang. Indeks Nikkei Jepang juga melemah 0,93 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,14 persen.

Analis PT BNI Securities Maxi Liesyaputra menjelaskan, untuk perdagangan hari ini diperkirakan tidak ada sentimen positif yang berpotensi dapat menunjang kenaikan IHSG. Dow Jones ditutup melemah 0,48 persen. Begitu juga dengan bursa regional Asia Pasifik yang menunjukkan pelemahan

"Nikkei Jepang mencatat koreksi 0,8 persen pada pagi ini seiring dengan kelanjutan tren penguatan yen Jepang terhadap dolar AS," jelas dia.

Untuk hari ini BNI Securities perkirakan indeks akan bergerak fluktuatif dengan potensi yang cukup besar untuk melanjutkan pelemahannya. "Kisaran indeks hari ini kami perkirakan akan bergerak di antara 4750 sampai 4810," jelas dia. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya