IHSG Turun 28 Poin Terdorong Aksi Jual Investor

Ada sebanyak 121 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG pada Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Jun 2016, 16:27 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2016, 16:27 WIB
20160104-Perdagangan-Bursa-AY
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1/2016). Mengawali pembukaan perdagangan bursa 2016, IHSG menguat tipis 0,24 persen atau 10,80 poin di angka 4.580,17. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Aksi jual investor asing mempengaruhi laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (10/6/2016), IHSG turun 28,73 poin atau 0,59 persen ke level 4.848,05. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,89 persen ke level 827,49. Sebagian besar indeks saham acuan kompak melemah kecuali indeks saham DBX naik 0,13 persen ke level 691,22 dan indeks saham Pefindo25 mendaki 0,70 persen ke level 395,10.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.887,58 dan terendah 4.848,05. Ada sebanyak 121 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 167 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. 95 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham pada Jumat pekan ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 216.573 kali dengan volume perdagangan saham 10,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,5 triliun.

 

 

 

 

 

 

 

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 271 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar. Dolar Amerika Serikat berada berada di posisi Rp 13.292.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,20 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,40 persen. Sektor saham aneka industri melemah 3,21 persen, dan memimpin penurunan terbesar. Sektor saham manufaktur tergelincir 1,22 persen dan sektor saham barang konsumsi susut 0,98 persen.

Saham-saham mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham BUMI naik 34 persen ke level Rp 67 per saham, saham NIKL mendaki 24,58 persen ke level Rp 294 per saham, dan saham SMBR menanjak 18,87 persen ke level Rp 630 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham MEDC tergelincir 4,32 persen ke level Rp 1.330 per saham, saham SMMT susut 4,42 persen ke level Rp 216 per saham, dan saham BDMN merosot 4,29 persen ke level Rp 3.350 per saham.

Bursa saham Asia kompak melemah menjelang akhir pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,2 persen ke level 21.042,64. Indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,32 persen ke level 2.017,63. Indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,40 persen ke level 16.601,35. Indeks saham Singapura susut 0,73 persen ke level 2.822,97.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG alami koreksi wajar. Koreksi terjadi lantaran efek menjelang akhir dan harga komoditas belum terlalu menguat signifikan.

"Selain itu sentimen tidak banyak dalam negeri. BI Rate baru pekan depan. Jadi ini sepertinya koreksi wajar," ujar William. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya