Kenaikan Harga Minyak Picu Bursa Asia Semringah

Sektor saham energi mencatatkan performa terbaik di bursa Asia seiring harga minyak menguat.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Okt 2016, 08:35 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2016, 08:35 WIB
Ilustrasi bursa Asia
Ilustrasi bursa Asia

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini seiring harga minyak dunia cetak kenaikan tertinggi. Hal itu lantaran pasokan minyak Amerika Serikat (AS) secara mengejutkan menurun.

Penguatan harga minyak itu juga mendorong sektor saham energi hingga mencatatkan penguatan terbaik di bursa Asia. Indeks saham MSCI Asia Pasifik naik 0,2 persen pada pukul 09.20 waktu Tokyo. Sektor saham energi menguat 0,6 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi dan Jepang Topix masing-masing menguat 0,2 persen.

Harga minyak berada di atas level US$ 51 per barel pada perdagangan waktu New York. Pasokan minyak AS menurun itu bersamaan dengan OPEC akan memangkas produksi minyak. Selain harga minyak, pemilihan umum di Amerika Serikat juga jadi perhatian pelaku pasar.



Debat calon presiden AS putaran ketiga antara Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik akan berlangsung pada Rabu waktu setempat. Debat putaran ketiga ini merupakan putaran final, dan investor akan menghitung hari pemilu AS pada 8 November.

Pelaku pasar juga menanti rapat bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve selanjutnya.

"Debat presiden salah satu yang menjadi fokus pelaku pasar di wilayah regional. Ada sinyal kemenangan sangat penting. Pasar akan lakukan aksi beli bila Hillary menang dan jual bila Trump menang," ujar Michael McCarthy, Chief Market Strategis CMC Markets seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (20/10/2016).

Pada Kamis pekan ini, ada sejumlah agenda yang dinanti, antara lain pelaku pasar akan melihat data tenaga kerja Australia, penjualan di Jepang, dan ekspor di Taiwan. Selain itu, Bank Indonesia juga akan rilis suku bunga acuan. Berdasarkan survei Bloomberg, ekonom prediksi ada pemangkasan suku bunga pada pertemuan BI Kamis pekan ini. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya