IHSG Berpotensi Menguat Dibayangi Penguatan Dolar

Pada perdagangan saham kemarin IHSG melemah 116,23 poin atau sebanyak 2,22 persen ke level 5.115,74.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Nov 2016, 06:28 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2016, 06:28 WIB

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi berbalik arah menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 5.040 dan resistance 5.230.

Pada perdagangan saham kemarin IHSG melemah 116,23 poin atau sebanyak 2,22 persen ke level 5.115,74. Pelemahan IHSG didorong aksi jual bersih investor asing.

"Aksi jual investor asing dengan net sell sebesar Rp 1,96 triliun," kata dia di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Dia mengatakan, IHSG juga tertekan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan pelemahan harga minyak.

"Faktor penguatan dolar dan penurunan harga minyak masih menjadi faktor utama kekhawatiran investor asing sejak akhir pekan kemarin menanti data aktivitas ekspor dan impor di Indonesia," jelas dia.

Lanjar merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Sementara PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. Dia memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.080 dan resistance 5.150.

Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).(Amd/Nrm)
 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya