Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat secara teknikal pada perdagangan saham awal pekan ini. Pergerakan laju bursa Asia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe menuturkan, bursa Asia akan pengaruhi laju IHSG di awal pekan ini. IHSG akan cenderung bergerak di kisaran 5.100-5.500. Ia menuturkan, sentimen global akan lebih dominasi gerak IHSG.
"Pernyataan-pernyataan Donald Trump menjadi perhatian pasar. IHSG akan cenderung sideways," ujar Kiswoyo saat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/11/2016).
Sementara itu,Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan IHSG akan uji level support 5.202.
Baca Juga
Advertisement
Hal itu lantaran IHSG masih dipengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Namun, kondisi ini jika melihat pergerakan indeks dolar AS sewajarnya nilai tukar rupiah belum alami tekanan berkelanjutan. Ditambah kondisi ekonomi relatif stabil.
"Potensi mengalami teknikal menguat terlihat akan terjadi pola gerak IHSG hari ini. Level resistance terdekat yang berpotensi diraih berada di level 5.352," ujar William.
Untuk rekomendasi saham, Kiswoyo memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar antara lain saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sedangkan William memlih saham BBNI, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).