Investor Asing Lepas Saham, IHSG Menguat Tipis

Ada sebanyak 138 saham menguat mendorong IHSG ke zona hijau meski naik tipis pada perdagangan Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Nov 2016, 16:17 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2016, 16:17 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Akan tetapi, akhirnya IHSG mampu berbalik ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (17/11/2016), IHSG naik tipis 7,55 poin atau 0,15 persen ke level 5.193,01. Indeks saham LQ45 menguat 0,08 persen ke level 870,71. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 138 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 138 saham melemah dan 110 saham diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.202,31 dan terendah 5.162,81.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 301.042 kali dengan volume perdagangan 9,6 miliar saham. Akan tetapi, nilai transaksi harian saham tidak terlalu besar. Tercatat nilai transaksi Rp 5,9 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 1,43 perse, dan membukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi melemah 0,72 persen dan sektor saham perdagangan susut 0,24 persen.

Sektor saham infrastruktur menanjak 0,80 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Sektor saham industri dasar menguat 0,56 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,36 persen.

Investor asing pun masih melakukan aksi jual. Tercatat aksi jual sekitar Rp 172,52 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.355.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BNII naik 5,92 persen ke level Rp 358 per saham, saham EXCL menanjak 5,78 persen ke level Rp 2.380 per saham, dan saham SMBR naik 4,48 persen ke level Rp 2.330 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tergelincir antara lain saham BUMI turun 7,14 persen ke level Rp 260 per saham, saham BRMS merosot 7,14 persen ke level Rp 65 per saham, dan saham WIIM susut 6,1 persen ke level Rp 400 per saham.

Bursa Asia pun sebagian besar menguat kecuali indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,08 persen ke level 22.262.

Kemudian indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,18 persen ke level 1.983,19, indeks saham Jepang Nikkei stagnan di kisaran 17.862, indeks saham Shanghai mendaki 0,11 persen ke level 3.208,45, indeks saham Singapura menguat 0,40 persen ke level 2.805,48 dan indeks saham Taiwan menanjak 0,37 persen ke level 8.995,26.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, pergerakan harga komoditas fluktuaktif menekan emiten batu bara. Hal itu berimbas ke IHSG. "Harga batu bara alami tekanan sehingga pengaruhi laju IHSG. Ada emiten tambang tertekan," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, pelaku pasar juga menanti pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) pada Kamis sore ini. Diperkirakan BI tetap mempertahankan 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) di 4,75 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya