IHSG Berpeluang Naik, Awasi Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.037-5.251 pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Nov 2016, 07:20 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2016, 07:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik tapi terbatas pada perdagangan saham  Kamis pekan ini. Pengumuman Bank Indonesia (BI) dan pergerakan investor asing akan bayangi laju IHSG.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan, IHSG berpeluang naik terbatas. Pelaku pasar akan bersikap hati-hati melihat investor asing masih melakukan aksi jual di pasar modal Indonesia meski sudah berkurang. Hal itu mengingat ada peluang bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed).

Hans menilai, tekanan IHSG yang terjadi sejak tiga hari lalu lantaran didorong aksi jual investor asing cukup besar. Investor asing dinilai sedang menyeimbangkan portofolio investasinya di pasar modal Indonesia.

Selain itu, Hans menilai, pengumuman suku bunga acuan oleh BI juga bayangi IHSG. BI akan mempertahankan 7-day reverse repo rate (BI 7-day RR Rate) di kisaran 4,75 persen.

"Nilai tukar rupiah cukup melemah beberapa hari ini. Kemudian ada peluang the Fed naikkan suku bunga pada Desember sehingga BI akan pertahankan suku bunga. Namun kita lihat stabil ada peluang BI juga turunkan suku bunga," ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (17/11/2016).

Hans memperkirakan, pelaku pasar akan lebih cermati sentimen dalam negeri untuk perdagangan Kamis pekan ini. Ia memprediksi, IHSG bergerak di kisaran resistance 5.200-5.231 dan support di kisaran 5.150-5.112.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya juga memprediksi penguatan IHSG. Ia menilai, IHSG sedang berusaha meninggalkan level support teruji di 5.037. IHSG selanjutnya menuju resistance ke level 5.251.

"Di tengah aliran dana investor asing yang keluar dan fluktuasi harga komoditas, pergerakan IHSG masih menunjukkan penguatan. Ini juga ditopang semakin berkurangnya aliran dana investor asing yang berkurang di pasar modal," jelas William.

Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya