Menuju Akhir Pekan, IHSG Cenderung Tertekan

IHSG diperkirakan akan bergerak pada support 5.065 dan resistance 5.175.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Nov 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2016, 06:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi cenderung melemah pada perdagangan saham menuju akhir pekan ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bergerak pada support 5.065 dan resistance 5.175.

Lanjar menjelaskan, pada perdagangan saham Kamis kemarin, IHSG melemah 104,37 atau sebesar 2 persen ke level 5.107,62. Pelemahan IHSG dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Nilai tukar rupiah dalam sehari melemah 0,5 persen terhadap dolar AS," kata dia di Jakarta, Jumat (25/11/2016).

Mayoritas sektor saham mengalami pelemahan. Pelemahan terbesar terjadi pada aneka sektor aneka industri sementara hanya sektor perkebunan yang mengalami penguatan.

"Harga minyak dunia naik 0,2 persen setelah data simpanan minyak di AS tidak tumbuh dan kesepakatan Irak untuk memotong produksi minyak tidak mampu membendung aksi jual investor asing yang kembali tercatat net sell sebesar Rp 406,08 miliar," imbuh dia.

Sementara, Bursa Asia ditutup variatif dengan penguatan dipimpin oleh Bursa Jepang. "Bursa Asia mayoritas ditutup bervariasi dengan indeks saham di Jepang memimpin penguatan," ungkap dia.

PT Sinarmas Sekuritas diperkirakan variatif. Rentang gerak IHSG diperkirakan pada level support 5.075 dan resistance 5.135. 

Sinarmas merekomendasikan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Kamis (24/11/2016), IHSG turun dalam 104,37 poin atau 2 persen ke level 5.107,62. Indeks saham LQ45 naik 2,49 persen ke level 851,48. Seluruh indeks saham acuan parkir di zona merah.

Ada sebanyak 221 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 86 saham menguat dan 84 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.194,24 dan terendah 5.102,42. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 317.394 kali dengan volume perdagangan 14 miliar saham. Nilai transaksi harian sekitar Rp 8,4 triliun. (Amd/Gdn)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya