Aksi Jual Invetor Asing Masih Bayangi Laju IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih tertekan pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 14 Des 2016, 06:24 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 06:24 WIB

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih tertekan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan laju IHSG berada pada support 5.226 dan resistance 5.312.

Kemarin, IHSG melemah sebanyak 14,51 poin atau sebanyak 0,27 persen ke level 5.293,62. IHSG tertekan karena aksi jual investor asing yang tercatat Rp 235,81 miliar.

"Capital out flow masih terlihat cukup besar," kata dia di Jakarta, Rabu (14/12/2016).

Sementara, Bursa Asia sendiri bergerak dua arah atau variatif. Bursa saham Jepang menguat akibat dari pelemahan mata uang Yen.

Namun, Bursa China melemah karena pemerintah China mendorong kenaikan suku bunga.

"Pelemahan yuan membawa ekuitas tertekan aksi jual. Regulator China mendorong suku bunga pasar uang yang lebih tinggi," ujar dia.

Untuk diketahui, pada perdagangan saham kemarin sebanyak 199 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 103 saham menguat dan 111 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 294.938 kali dengan volume perdagangan 13,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.311.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.300,71 dan terendah 5.64,73. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 0,10 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,39 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,01 persen.

Sedangkan sektor saham perdagangan turun 1,01 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi melemah 0,99 persen dan sektor saham barang konsumsi merosot 0,51 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya