Liputan6.com, Jakarta - Bank Ina Perdana Tbk (BINA) akan melakukan penawaran umum terbatas II dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 2,92 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100.
Jumlah saham yang ditawarkan itu 51,81 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan menetapkan harga pelaksanaan rights issue Rp 240 per saham. jadi total dana yang diraup dari hasil rights issue sekitar Rp 703,05 miliar. Dana hasil rights issue antara lain digunakan untuk meningkatkan modal inti perseroan.
Setiap pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham berhak atas 1.075 HMETD.Adapun Oki Widjaja dan PT Philadel Terra Lestari sebagai pemegang saham pengendali menyatakan tidak akan melaksanakan dan tidak mengalihkan ke pihak ketiga dalam rangka rights issue. Yang bertindak sebagai pembeli siaga yaitu PT Buana Capital.
PT Buana Capital akan serap sebanyak-banyaknya 750 juta saham. Harga pelaksanaannya sekitar Rp 240 per saham. Demikian mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (6/1/2017).
Baca Juga
Dalam keterbukaan informasi ke BEI, perseroan menyebutkan melalui wali amanat Lion Trust (Singapore) Limited dari NS Asean Financials Fund juga membeli 498.514.000 saham Bank Ina Perdana dengan harga Rp 240 per saham. Jumlah saham yang dibeli itu setara 18,44 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Selain itu, NS Financial Fund juga membeli 285.970.000 saham atau 10,58 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaannya sekitar Rp 260 per saham. Pelaksanaan pembelian saham Bank Ina Perdana itu pada 21 Desember 2016.
Jadwal rights issue Bank Ina Perdana antara lain perolehan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 13 Januari 2017. Cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 20 Januari 2017, cum HMETD di pasar tunai pada 25 Januari 2017.
Selain itu, ex-HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 23 Januari 2017, ex HMETD di pasar tunai pada 26 Januari 2017, dan pencatatan dalam daftar pemegang saham yang berhak pada 25 Januari 2017.
Advertisement