Sandiaga Ingin Jual Saham BUMD Produsen Bir, Intip Laju Sahamnya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki sekitar 23,34 persen di perusahaan bir PT Delta Djakarta Tbk.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Apr 2017, 11:33 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2017, 11:33 WIB
Ilustrasi pergerakan saham
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11).Tekanan IHSG tersebut juga didorong saham-saham berkapitalisasi besar yang merosot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno mengatakan bakal melepas saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di perusahaan produsen bir, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Lalu bagaimana pergerakan saham PT Delta Djakarta Tbk?

Mengutip data RTI, Selasa (25/4/2017) pukul 10.56 WIB, saham PT Delta Djakarta Tbk naik 1,5 persen atau 75 poin ke level Rp 5.075 per saham. Total frekuensi perdagangan 14 kali dengan nilai transaksi Rp 110,8 juta.

Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menilai, penguatan saham PT Delta Djakarta Tbk pada Selasa pekan ini hanya mekanisme pasar. Kenaikan saham produsen bir itu juga tidak terlalu signifikan.  Bima memperkirakan, penguatan saham PT Delta Djakarta Tbk hanya sementara.

"Dilihat dari bid dan volumenya ini tidak mencerminkan kenaikan. Sahamnya juga agak kurang likuid," ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berencana melepas saham produsen bir itu akan berdampak negatif untuk saham tersebut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri memiliki kepemilikan saham PT Delta Djakarta Tbk sekitar 23,34 persen per Maret 2017. Sedangkan publik kurang dari lima persen sebanyak 18,33 persen.

Bima menuturkan, meski kepemilikan saham publik cukup besar di PT Delta Djakarta Tbk namun investor kurang berminat masuk saham produsen bir. Ini membuat sahamnya kurang likuid. Melihat data RTI, rata-rata frekuensi perdagangan hanya sekitar 16 kali secara year to date. Sedangkan dalam sebulan sekitar 22 kali.

"Saham produsen bir yaitu PT Delta Djakarta Tbk dan PT Multi Bintang Tbk, investor kurang tertarik di bidang ini (produsen bir)," kata dia.

Ia menuturkan, investor kurang tertarik lantaran tempat penjualan bir dibatasi. Selain itu, kompetisi produsen bir juga cukup ketat. "Melihatnya (saham produsen bir) jadi kurang prospek ke depan," kata dia.

Sebelumnya Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno menyatakan pihaknya berencana menjual saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada produsen bir PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).

Sandiaga Uno menuturkan, rencana penjualan saham itu lantaran instansi pemerintahan tidak strategis memilih saham di perusahaan yang tidak menyangkut kepentingan bagi pemerintahan provinsi dan rakyat. Meski pun kinerja dan pengelolaan perushaan itu baik.

"Perusahannya sendiri bagus. Dikelola secara baik tapi tidak pantas dan tidak strategis sebuah pemerintah provinsi memiliki saham di perusahaan yang tidak mengurus harta hidup orang banyak," kata Sandiaga, saat menghadiri penutupan Kongres Ekonomi Umat Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin 24 April 2017.

Sandiaga melanjutkan, keberadaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ‎dalam perusahaan tersebut juga tidak sesuai dengan visi misinya, yang mengedepankan ekonomi rakyat dan wirausaha.

"Karena tidak sesuai dengan visi kami maju kotanya, bahagia warganya," ucap Sandiaga.

Untuk melepas saham pada perusahaan produsen bir itu, ‎Sandiaga Uno akan menunjuk konsultan yang berpengalaman dalam pelepasan saham.

 

 

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya