Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona merah pada perdagangan Kamis ini. Sektor pertambangan mengalami penurunan yang cukup dalam.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (2/8/2017), IHSG turun dalam 43,67 poin atau 0,75 persen ke level 5.780,57. Indeks saham LQ45 juga melemah 1 persen ke level 962,26,02. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX dan Pefindo25.
Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.825,05 dan terendah 5.780,57. Ada sebanyak 137 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG. Sedangkan 204 saham melemah, dan menekan IHSG. 119 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 259.379 kali dengan volume perdagangan 6,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,4 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham memerah yang dipimpin sektor saham pertambangan yang melemah 2,52 persen. Disusul sektor saham keuangan dan infrastruktur yang turun 0,90 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham CKRA menguat 34,67 persen ke level Rp 101 per saham, saham TAMU melonjak 21,63 persen ke level Rp 2.980 per saham, dan saham MKNT mendaki 19,83 persen ke level Rp 695 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BYAN turun 19,93 persen ke level Rp 5.725 per saham, saham MLIA merosot 18,64 persen ke level Rp 480 per saham, dan saham FORU tergelincir 15,79 persen ke level Rp 192 per saham.
Sebelumnya, Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, IHSGÂ berpotensi bervariasi pada perdagangan saham Kamis ini. Sejumlah sentimen pengaruhi IHSG antara lain data ekonomi dari China dan Eropa yang pengaruhi pasar terutama neraca perdagangan.
Sedangkan dari sentimen internal, Reza menilai, berita emiten dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mempengaruhi IHSG.Â
Tonton Video Menarik Berikut Ini: