Wika Raih Kontrak Baru Rp 20 Triliun pada Semester I 2017

Pembangunan Simpang Susun Semanggi hingga pekan pertama Agustus ini telah mencapai 98 persen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Agu 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 10:00 WIB
Simpang Susun Semanggi-Jakarta-Angga Yuniar-20170426
Pemandangan Simpang Susun Semanggi pada malam hari, Jakarta, Rabu (26/4). Selain bisa mengurai kemacetan, Simpang Susun Semanggi akan menjadi daya tarik baru bagi Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 20,860 triliun sepanjang semester I 2017. Angka tersebut mencapai 48 persen dari target kontrak baru perseroan pada 2017. Capaian tersebut mengalami kenaikan sebesar 74 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Capaian terbesar kontrak baru datang dari sektor infrastruktur dan gedung dengan pencapaian kontrak sebesar Rp 12,9 triliun, disusul sektor energi dan industrial plant dengan Rp 4,9 triliun. Sementara itu, pencapaian kontrak dari sektor industri menyumbang Rp 2,4 triliun dan sektor properti sebesar Rp 690 miliar.

Dari komposisi kepemilikan proyek, mayoritas sumber kontrak baru berasal dari swasta dengan 61,05 persen. Sementara itu, 27,46 persen kontrak baru berasal dari sesama BUMN dan sisanya 11,49 persen merupakan kontrak yang berasal dari pemerintah.

Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo yakin bahwa tren kenaikan yang terjadi masih akan berlanjut hingga akhir tahun. "Performa perusahaan selama kuartal II menunjukkan bahwa kami sudah on track dan berpotensi untuk terus bertumbuh,” kata Bintang dalam keterangan tertulis, Rabu (9/8/2017).

Simpang Susun Semanggi

Pembangunan Simpang Susun Semanggi, salah satu proyek garapan WIKA, hingga pekan pertama Agustus ini telah mencapai 98 persen dan kini menyisakan pengerjaan drainase dan pengembalian kondisi awal.

Pada Jumat kemarin, Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat secara resmi telah membuka uji coba open traffic Simpang Susun Semanggi yang berlangsung hingga Kamis besok.

“Peninjauan uji coba open traffic ini ditujukan untuk mengenali perilaku pengguna lalu lintas pada saat melalui jalur Simpang Susun Semanggi, agar dapat dilakukan traffic management yang optimal dalam pengoperasian Simpang Susun Semanggi,” jelas Djarot.

Jembatan Simpang Susun Semanggi adalah jembatan layang (fly over) yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan fly over lainnya.

Pada hakikatnya, jembatan layang merupakan beberapa jembatan yang dijadikan satu dengan dimensi lebar dan panjang saja. Namun, untuk Simpang Susun Semanggi sedikit berbeda. Jembatan ini bukan hanya melayang, melainkan juga melengkung.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya