Tekanan Jual Masih Besar, IHSG Bakal Bervariasi

Analis menilai tekanan jual masih terlihat cukup signifikan sehingga pengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Sep 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2017, 06:30 WIB
 IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Ilustrasi IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cenderung variasi pada Selasa pekan ini. Hal ini mengingat area tekanan jual masih cukup signifikan.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak variasi. IHSG akan bergerak di kisaran 5.764-5.850. Lanjar menilai, secara teknikal IHSG tidak berhasil menguji level support moving average 20 hari hingga sentuh level support MA 50 hari.

"Indikator bergerak tertekan hingga pada area jenuh jual namun tekanan jual masih terlihat yang cukup signifikan," ujar Lanjar, Selasa (5/9/2017).

Pada perdagangan saham Senin kemarin, IHSG tertekan cukup dalam di kisaran 50,32 poin ke level 5.813,74. Indeks sektor saham industri dasar, aneka industri hingga pertambangan jadi penyumbang terbesar tekanan terhadap IHSG.

Aksi jual investor asing pada awal September dibuka mencapai Rp 562,20 miliar. Beberapa investor memilih untuk menahan diri pada pembelian saham seiring meningkatnya ketidakstabilan geopolitik.

Tekanan IHSG tersebut juga tak lepas dari bursa saham global yang melemah. Bursa saham Eropa dibuka melemah dengan indeks saham Eurostoxx turun 0,40 persen, indeks saham FTSE merosot 0,13 persen dan indeks saham DAX susut 0,41 persen. Saham-saham perbankan dan perusahaan teknologi menanggung beban karena sektor sektor industri bergerak negatif di awal pekan.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya