Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi menjelang akhir pekan ini. IHSG mampu berbalik arah sehingga berada di zona hijau.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (8/9/2017), IHSG naik 24,80 poin atau 0,43 persen ke level 5.857,11. Indeks saham LQ45 menguat 0,58 persen ke posisi 976,46. Sebagian besar sektor saham menguat.
Ada sebanyak 159 saham menghijau sehingga mendorong IHSG menguat. 142 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 130 saham diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.866,98 dan terendah 5.819,52. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 260.296 kali dengan volume perdagangan saham 15,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,2 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 2,72 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.197.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perdagangan susut 0,67 persen. Sektor saham aneka industri mendaki 1,86 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang mendaki 1,48 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,92 persen.
Saham-saham yang membukukan top gainers antara lain saham PTSN melonjak 26,63 persen ke level Rp 252 per saham, saham AGRS menanjak 25 persen ke posisi Rp 290 per saham, dan saham TALF menguat 24,65 persen ke level Rp 354 per saham.
Saham-saham yang cetak top losers antara lain saham TRIM melemah 23,33 persen ke posisi Rp 115 per saham, saham LPIN tergelincir 22,13 persen ke posisi Rp 915 per saham, dan saham BSWD susut 18,16 persen ke posisi Rp 1.555 per saham.
Sebagian besar bursa saham Asia tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,53 persen, indeks saham Singapura menguat 0,02 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 0,68 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,11 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,63 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Kemudian indeks saham Shanghai merosot 0,01 persen.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan gerak IHSG berada di jalur konsolidasi. Sejumlah sektor saham alami kenaikan seperti sektor saham konsumsi juga menopang IHSG. Akan tetapi, aksi jual investor asing masih terjadi di pasar saham Indonesia.
"Harga komoditas dengan emas melambung. Pergerakan harga komoditas pengaruhi IHSG. Selain itu, indeks dolar AS tertekan terhadap mata uang asing," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: