Liputan6.com, Jakarta - Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mampu berakhir di zona hijau meyusul keluarnya data-data ekonomi yang mendorong optimisme pelaku pasar. Saham-saham di Sektor teknologi menjadi pendorong utama penguatan Wall Street.
Mengutip reuters, Sabtu (14/10/2017), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 30,71 poin atau 0,13 persen dan berakhir pada 22.871,72. S&P 500 naik 2,24 poin atau 0,09 persen menjadi 2.553,17.
Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 14,29 poin atau 0,22 persen menjadi 6.605,80 dan membukukan rekor tertinggi pada penutupan.
Advertisement
Untuk minggu ini, DJIA naik 0,4 persen dan S&P 500 naik 0,2 persen. Nasdaq naik 0,2 persen untuk sepanjang pekan dan mencatatkan kenaikan ketiga minggu ini.
Baca Juga
Penjualan ritel AS pada September kemarin melonjak dan indeks sentimen konsumen yang dikeluarkan oleh University of Michigan mencapai level tertinggi sejak Januari 2014 menjadi pendorong penguatan Wall Street.
Pelaku pasar melihat kenaikan data-data tersebut menjadi tanda bahwa ekonomi AS mulai menanjak kembali sehingga mendorong rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
"Kami melihat volatilitas di pasar saham rendah. Orang mulai mencoba menaruh dananya kembali ke pasar saham dan benar-benar berivestasi karena ada momentum yang positif," jelas senior vice president BB&T Wealth Management, Birmingham, Alabama, AS, Bucky Hellwig.
Saham-saham teknologi menjadi pendorong utama kenaikan Wall Street. Saham Netflix ditutup menguat 1,9 persen setelah mencapai rekor intraday tertinggi di US$ 200,82 per saham.
Apple naik 0,6 persen, memberi dorongan terbesar ke indeks S&P 500, sementara indeks teknologi S&P 500 naik 0,5 persen.
Untuk saham-saham di sektor keuangan juga menunjukkan kenaikan menyusul keluarnya laporan keuangan dari Bank of America dan Wells Fargo.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: